Kajian Adiksi Internet dan Adiksi Media Sosial dari Sisi Filsafat Sains

Abstract

Perkembangan internet sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia dan sebagian pengguna internet adalah generasi muda. Dengan pengguna internet yang semakin banyak maka masalah adiksi internet dan sosial media menjadi hal yang diangkat oleh Dr. Kimberly Young. Penelitian ini akan meneliti adiksi internet dan sosial media yang akan dianalisis dengan metode deskriptif dan inferensial menggunakan analisis regresi logistik biner. Apakah usia sekolah, jenis pekerjaan dan waktu akses website mempengaruhi kecenderungan seseorang mengalami adiksi internet dan sosial media. Berdasarkan hasil uji statistik dapat disimpulkan bahwa variabel usia sekolah, jenis pekerjaan dan waktu akses website mempengaruhi kecenderungan seseorang mengalami adiksi internet. Sedangkan variabel jenis kelamin dan domisili tidak mempengaruhi kecenderungan seseorang mengalami adiksi internet. Kajian ini membuktikan bahwa adiksi pada internet maupun media sosial itu nyata di Indonesia dan dapat digolongkan sebagai science, bukan pseudo-science. Oleh karenanya perlu adanya perhatian khusus terhadap kasus ini, karena dampak yang ditimbulkan selain memiliki pengaruh buruk pada kesehatan secara fisik, juga dapat menimbulkan gangguan secara psikologis.

Smart System Bagian dari Artifical Intellegence dalam Paradigma Keilmuan

“…Proses perenungan dan berpikir ini biasa juga dikenal dengan istilah filsafat. Beberapa ahli filsafat yang terkenal di dunia ilmu pengetahuan adalah Karl Pooper, Thomas Kuhn, dan Imre Lakatos [1]. Hasil karya mereka sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.…”

“…Sumber: [1] Smart system atau sistem cerdas memiliki historis yang selaras dengan cabang ilmunya yaitu Aritificial Intellegence (AI). Paradigma awal saat AI mulai berkembang pada tahun 1960-an adalah adanya prediksi peran AI yang nantinya akan dapat menggantikan manusia dalam berpikir layaknya robot.…”

“…Akan tetapi, prediksi ini tidak selaras antara paradigma tersebut dengan kenyataan yang dihadapi AI sekarang. Saat ini, AI hanya menjadi sebagai mesin pembelajaran (machine learning) [1].…”

“…Sumber: [1] Dalam kaitannya riset teknologi di bidang pengembangan smart system penelitian-penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa problemshift dari konvensional menjadi sistem yang cerdas ini telah terbukti secara teori dan empiris. Hal ini berimbas kepada progresivitas smart system dan tidak termasuk dalam ilmu semu atau pseudosains.…”

“…Sumber: [1] Upaya berikutnya yang ditempuh untuk terhindar dari pseudosains adalah memastikan proses penelitian sesuai dengan siklus metode ilmiah. Gambar 3 menggambarkan tahapan kerja dari proses penelitian yang berdasarkan siklus metode ilmiah.…”