Kajian Aksiologi terhadap Teknik Cryonics sebagai Solusi Menuju Kehidupan Kedua

Abstract

Improving science and technology is done to eliminate human boundaries and achieve happiness. The death that leads to grief tries to overcome. The concept of immortality is finally born from cryonics techniques. Using the library research method analyzed that, the cryonics technique provides an opportunity to live again in the future, after the death of an incurable illness today. But this technique is contrary to the ethical and aesthetic aspects of Indonesia. The belief in God is shaken by its incompatibility with the potentialities of the cryonics technique. The shift in the meaning of death both scientifically and legally needs to be reexamined. A view of the axiological study of cryonics techniques needs to be studied in more depth, especially so as not to become a problem in the future.

Cinta: Objek dan Puisi (Konsep Cinta Erich Fromm dalam Puisi-puisi Karya W.S Rendra)

“…Menurut Plato, manusia terbaik adalah mereka yang memiliki cinta di dalam dirinya, terlebih cinta terhadap kebijaksanaan. Fungsi jiwa manusia dibagi tiga oleh Plato: epithumea untuk nafsu makan, minum, seks, thumos bertanggung jawab untuk afeksi, rasa, semangat, agresi dan logistikon untuk berpikir, Plato mengelompokkan manusia terbaik sebagai manusia yang mencintai kebijaksanaan (philosopos), yang merupakan kombinasi dari tiga bagian jiwa tersebut (Kurniawan, 2020).…”

“…Cinta menjadi motor penggerak kehidupan manusia dan juga sebagai sumber ketenangan batin. Cinta merupakan kekuatan yang dapat menyatukan segala sesuatu menjadi satu kesatuan yang utuh dan indah (Kurniawan, 2020).…”

“…Faktor yang menghadirkan cinta adalah berasal dari diri manusia yang mengalami kesendirian, isolasi, dan alienasi. Oleh karena itu cinta dilihat sebagai jawaban atas permasalahan eksistensial manusia (Kurniawan, 2020). Manusia sebagai makhluk sosial tentunya membutuhkan manusia lain agar tidak merasa sendiri dan dapat dihargai sehingga tercapailah eksistensi yang dibutuhkan.…”