Wajik adalah salah satu jajanan tradisional yang diminati banyak kalangan. Rasa wajik yang manis dan legit semakin menambah ketertarikan konsumen pada produk ini. Produk ini merupakan pangan semi basah yang terbuat dari beras ketan, santan kelapa dan gula merah. Santan adalah bahan tambahan wajib dalam pembuatan wajik, karena minyak dihasilkan santan akan mengeluarkan rasa yang legit dan gurih. Santan juga yang menghasilkan lemak pada wajik. Lemak yang terkandung pada wajik membuat produk ini memiliki umur simpan yang singkat karena mudah mengalami ketengikan. Plastik merupakan salah satu kemasan yang sering digunakan untuk mengemas produk ini. Untuk mengurangi penggunaan plastik, maka dapat digantikan dengan edible film khitosan-PVA. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai asam lemak bebas pada wajik yang dilapisi edible film kitosan PVA hingga mencapai kerusakan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut DNMRT pada taraf nyata 1%. Perlakuan pada penelitian ini adalah lama penyimpanan wajik yang dilapisi edible film kitosan PVA (0, 5, 10, 15, 20 Hari). Hasil penelitian menunjukkan bahwa edible film berpengaruh sangat nyata terhadap karakteristik wajik berdasarkan uji asam lemak bebas. Nilai asam lemak bebas pada wajik pada penyimpanan hari-0 (0,02%), hari ke-5 (0,04%), hari ke-10 (0,06%), hari-15 (0,12%) dan hari ke-20 (0,16%). Berdasarkan SNI 01-4272-1996 wajik yang dilapisi edible film khitosan-PVA dapat bertahan hingga hari ke-10.