Abstract. Mining activities are carried out using an open pit mining system using a strip mining system. In overburden stripping, mechanical devices such as Backhoe Hitachi ZX870LCH-5G and Dumptruck Scania P380CB are used as conveyance tools. . The use of diesel as a fuel has a significant effect on mining operational costs. There are several factors that can affect the use of fuel in mechanical devices, one of which is the road geometry. Therefore the productivity of the hauling equipment is carried out with more efficient fuel consumption. In increasing the productivity of hauling equipment with more efficient fuel consumption, several studies were carried out on several parameters, namely road slope, straight road width, bend radius, Superelevation, Cross Slope, Fuel Ratio, and Fuel Cost. The results of the study were then evaluated based on the AASHTO theory with the standard setting for the maximum road slope of 12% and Ministerial Decree No. 1827/K/30/MEM/2018. Based on the results of observations and calculations on field activities, the actual production of the means of conveyance is 344.06 BCM/hour with an average fuel consumption of 13.82 liters/hour. The actual Fuel Ratio value in research activities for transportation equipment is 0.20 liters/BCM, and the Fuel Cost is Rp. 60,067,335 / month/tool. After a study on road geometry, the productivity value increased to 440.42 BCM/hour with a Fuel Ratio of 0.15 liters/BCM, and the Fuel Cost became Rp. 47,044,368 / month/tool, so after repairs the cost decreased by Rp. 13,022,949 / month/tool. Improvements in road conditions affect production, fuel consumption, Fuel Ratio, and Fuel Cost to reduce operational costs in mining.
Abstrak. Kegiatan penambangan dilakukan dengan sistem penambangan terbuka. Dalam pengupasan overburden digunakan alat mekanis seperti alat gali-muat Backhoe Hitachi ZX870LCH-5G dan Dumptruck Scania P380CB sebagai alat angkut. Penggunaan solar sebagai bahan bakar memberikan pengaruh biaya operasional penambangan yang cukup besar. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan bahan bakar pada alat mekanis, diantaranya kondisi geometri jalan. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas alat angkut dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien. Dalam meningkatkan produktivitas alat angkut dengan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien, dilakukan beberapa kajian terhadap beberapa parameter yaitu kemiringan jalan, lebar jalan lurus, lebar jalan tikungan, jari–jari tikungan, Superelevasi, Cross Slope, Fuel Ratio, Fuel Cost. Hasil dari kajian tersebut kemudian di evaluasi berdasarkan teori AASHTO dengan ketetapan standar kemiringan jalan maksimal yaitu 12% dan Kepmen No. 1827/K/30/MEM/2018. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan pada kegiatan lapangan, produksi alat angkut aktual adalah 344,06 BCM/jam dengan ratarata konsumsi bahan bakar alat 13,82 liter/jam. Nilai Fuel Ratio secara aktual pada kegiatan penelitian untuk alat angkut adalah 0,20 liter/BCM, serta Fuel Cost sebesar Rp. 60.067.335 /bulan/alat. Setelah dilakukan kajian pada geometri jalan, nilai produktivitas naik menjadi 440,42 BCM/jam dengan Fuel Ratio 0,15 liter/BCM, serta Fuel Cost menjadi Rp. 47.044.368 /bulan/alat, sehingga setelah perbaikan mengalami penurunan biaya sebesar Rp. 13.022.949 /bulan/alat. Perbaikan pada kondisi jalan berpengaruh terhadap produksi, konsumsi bahan bakar, Fuel Ratio, dan Fuel Cost sehingga dapat mengurangi biaya operasional pada penambangan.