Diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi insulin dan kerja insulin. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang tidak normal ditandai dengan tekanan darah diatas 140/90 mmHg. Diabetes melitus seringkali disertai dengan hipertensi atau sebaliknya. Hal ini menyebabkan penggunaan banyak obat yang berbeda dan cenderung mendorong interaksi obat. Interaksi obat adalah interaksi yang terjadi ketika efek suatu obat diubah oleh efek obat lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi terjadinya interaksi pada pasien dewasa diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di instalasi rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta periode Januari sampai Desember 2023. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan rancangan cross sectional, memperoleh data secara retrospektif dan analisis interaksi obat menggunakan software drugs.com versi 2.14.11. Pengambilan sampel secara purposive sampling. Kriteria inklusi yaitu pasien berumur 18-59 tahun, pasien yang menjalani rawat inap, menerima sedikitnya satu jenis obat antihipertensi dan satu jenis obat antidiabetes. Kriteria eksklusi yaitu pasien dengan data rekam medis tidak lengkap atau tidak terbaca, pasien yang meninggal selama perawatan. Hasil penelitian potensi terjadinya interaksi pada pasien dewasa diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dari 100 pasien terdapat 90 pasien yang ada interaksi obat. Interaksi obat berdasarkan tingkat keparahan minor sebanyak 20 (5,10%), moderate sebanyak 340 (86,30%) dan major sebanyak 34 (8,60%). Interaksi obat berdasarkan pola mekanisme farmakokinetik sebanyak 12 (3,00%), farmakodinamik sebanyak 318 (80,70%) dan unknown sebanyak 64 (16,20%).