2020
DOI: 10.14710/ruang.6.1.51-59
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Kelayakan Pengembangan Kawasan Industri di Mijen, Semarang - Indonesia

Abstract: Wilayah Mijen yang terletak di bagian Barat Laut Kota Semarang, adalah daerah yang memiliki tanah bergelombang, tetapi daerah ini ditetapkan sebagai kawasan pengembangan industri dalam Rencana Tata Ruang Kota Semarang 2011-2031. Pengertian pengembangan industri menurut Direktorat Jenderal CiptaKarya Departemen Pekerjaan Umum, yaitu pengembangan kawasan dengan penekanan utama pada kegiatan industri, baik di perkotaan maupun perdesaan, yang pada dasarnya untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan pedesaan yang layak… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(5 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
2
Order By: Relevance
“…Semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana menyebabkan adanya peningkatan permintaan lahan. Hal ini, jika tidak diimbangi dengan penataan penggunaan lahan yang baik dan tepat dapat menyebabkan berbagai macam masalah diantaranya ketimpangan antara rencana penggunaan lahan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan kondisi eksisting, konversi lahan non terbangun menjadi terbangun, adanya benturan kepentingan atas penggunaan lahan (Khadiyanto, 2005;Eko dan Rahayu, 2012). Dampak alih fungsi lahan yang tidak terkendali berdampak pada sektor pangan suatu wilayah, bahkan jika terjadi pada skala nasional berdampak pada ketahanan pangan nasional (Nurpita et al, 2018;Prasada dan Rosa, 2018;Alamsyar, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Semakin meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana menyebabkan adanya peningkatan permintaan lahan. Hal ini, jika tidak diimbangi dengan penataan penggunaan lahan yang baik dan tepat dapat menyebabkan berbagai macam masalah diantaranya ketimpangan antara rencana penggunaan lahan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan kondisi eksisting, konversi lahan non terbangun menjadi terbangun, adanya benturan kepentingan atas penggunaan lahan (Khadiyanto, 2005;Eko dan Rahayu, 2012). Dampak alih fungsi lahan yang tidak terkendali berdampak pada sektor pangan suatu wilayah, bahkan jika terjadi pada skala nasional berdampak pada ketahanan pangan nasional (Nurpita et al, 2018;Prasada dan Rosa, 2018;Alamsyar, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Then, based on alternatives, obtained a priority ranking in developing shrimp aquaculture techniques. The criteria are based on a maximum score of 100 and a minimum of 0, with a classification grouping of four classes: priority class, moderate priority, less priority, and not priority [11]. The table below summarizes the results of calculations using the AHP method to determine the priority class for cultivation technique development in the research area based on the accumulated score class.…”
Section: Procees (Ahp)mentioning
confidence: 99%
“…Dalam menentukan kesesuaian lahan perlu dilakukan dengan membandingkan persyaratan yang sesuai dengan tipe penggunaan lahan yang akan diolah, dengan demikian akan diketahui potensi lahan atau kelas kesesuaian/kemampuan lahan untuk tipe penggunaan lahan tertentu (Hardjowogeno, 2018), (Khadiyanto, 2005) menyebutkan bahwa dalam menentukan lokasi untuk digunakan sebagai permukiman atau lahan yang akan dibangun harus melalui tahap pengamatan, pengujian, dan pengukuran menggunakan beberapa parameter yang digunakan. Secara umum penelitian yang dilakukan dapat mengetahui kesesuaian lahan di Dusun Sodong khususnya pada kawasan permukiman.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified