2021
DOI: 10.12962/j25983806.v20.i1.398
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kajian Pemanfaatan Koagulan Recovery Aluminium Dan Besi Dari Abu Terbang

Abstract: Abu terbang batu bara merupakan sisa pembakaran batu bara pada PLTU. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014, abu terbang dikategorikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Di sisi lain, abu terbang dapat digunakan sebagai sumber mineral karena komposisi kimianya didominasi oleh SiO2, Al2O3, Fe2O3, dan CaO. Kajian pustaka dilakukan berdasarkan studi kasus pada abu terbang batu bara PT PJB UBJ O&M PLTU Paiton Unit 9. Abu terbang di recovery dengan metode pengasaman secara langsung de… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 9 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Konsentrasi Fe dalam air biasanya cukup besar mendominasi unsur yang lain yang diperkirakan mencapai 25 mg/L (Maesara & Kunaefi, 2018). Jika dibandingkan air tanah dan permukaan, kandungan logam Fe pada air permukaan cenderung lebih kecil karena disebabkan oleh beberapa butiran halus oksida yang dibawa oleh air permukaan seperti Fe2O3, koloid, atau bahan organik kompleks (Rouf, 2020). Selain itu, keberadaan logam Mn juga relatif kecil kurang dari 1 mg/L, dalam air logam Mn membentuk ion tetravalen (Mn 4+ ) atau dalam organik kompleks (Huang et al, 2018;Mursalim et al, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konsentrasi Fe dalam air biasanya cukup besar mendominasi unsur yang lain yang diperkirakan mencapai 25 mg/L (Maesara & Kunaefi, 2018). Jika dibandingkan air tanah dan permukaan, kandungan logam Fe pada air permukaan cenderung lebih kecil karena disebabkan oleh beberapa butiran halus oksida yang dibawa oleh air permukaan seperti Fe2O3, koloid, atau bahan organik kompleks (Rouf, 2020). Selain itu, keberadaan logam Mn juga relatif kecil kurang dari 1 mg/L, dalam air logam Mn membentuk ion tetravalen (Mn 4+ ) atau dalam organik kompleks (Huang et al, 2018;Mursalim et al, 2017).…”
Section: Pendahuluanunclassified