Kajian Sosiologi Sastra Dan Nilai Toleransi Pada Novel Kambing Dan Hujan Karya Mahfud Ikhwan Serta Relevansinya Dengan Materi Ajar Apresiasi Sastra Di Sma Kelas Xii

Abstract

<em>This study aimed to describe: (1) social background novel Kambing dan Hujan, (2) the social background of the author, (3) a response from readers based on social background, (4) the value of tolerance, (5) the relevance of novel Kambing dan Hujan with teaching materials appreciation of literature in high school. This study is a qualitative research approach of sociology of literature. The data collection technique used is the analysis of documents and interviews. Analysis of the data used is an interactive model. The conclusions of this study are: (1) aspects of social background in the novel: habits, customs, traditions, ways of thinking and behaving, beliefs, and outlook on life; (2) social background author: born in Lamongan, East Java, on May 7, 1980. Living in Yogyakarta and work as a novelist, editor, and facilitator in Bengkel Menulis Gerakan Literasi Indonesia. Novel Kambing dan Hujan written based on the experience of author when living in the region of origin; (3) a response from the reader, the novel nice and attractive and provide a positive influence; (4) the value of tolerance in the novel: the value of tolerance to the habit, circumstances, views, and behavior; (5) novel Kambing dan Hujan relevant with teaching materials appreciation of literature in high school because having already qualified identification of teaching material learning and in accordance with the teaching materials in the syllabus Indonesian subjects Curriculum 2013 revised edition 2016.</em>

Etos Kerja Pada Novel Persembahan Teruntuk Bapak Karya Adi Zamzam Dan Pemanfaatannya Sebagai Bahan Ajar Di Sma

“…Etos kerja sangat penting dimiliki siswa karena dapat menjadi bekal dalam menjalankan kehidupan setelah lulus dan bermanfaat bagi kelangsungan hidup peserta didik agar menjadi insan yang kuat, kreatif, inovatif dan menjadi sosok yang pantang menyerah terhadap sebuah tuntunan yang dihadapinya (Asifudin, 2004;Gunne & Kajonius, 2015;Setyorini, Suwandi, & Suyitno, 2016;Sinamo, 2018). Kurangnya etos kerja yang dimiliki seseorang dapat menjadi sebuah ancaman bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia karena dapat menjadi salah satu penyebab bertambahnya persoalanpersoalan seperti banyaknya pengangguran, kemiskinan, dan lain sebagainya (Sukma, Andayani, & Mujiyanto, 2019;Fretwell, Lewis, & Hannay, 2013).…”

“…Temuan penelitian ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian sebelumnya yang menemukan adanya nilai karakter positif dalam novel-novel Indonesia. Beberapa penelitian tersebut menemukan nilai karakter cinta tanah air, religius, nilai sosial, nilai moral (Tantri, 2017;Suryadi, Azis, & Utama, 2018;Sukma, Andayani, & Mujiyanto, 2019;Setyorini, Suwandi, & Suyitno, 2016;Pebrina, 2019;Nanang, 2018;Ilham & Wijati, 2018). Akan tetapi, penelitian ini secara khusus menemukan adanya nilai karakter etos kerja.…”

Analysis of the Heroism of the Female Character in J.S Khairen's Novel Melangkah

“…Ways of life, customs, customs, attitudes, religious rituals, manners, social kinship, ways of thinking, and ways of looking at things are all examples of backgrounds revealed (Wayan Rismayanti et al, 2020). A novel is a type of literary work that tells complicated problems in human life with an interesting language (Sukma & Mujiyanto, 2019). Novels teach readers the values of life, including the value of struggle.…”

Moderasi Beragama Dalam Novel "Kambing Dan Hujan" Karya Mahfud Ikhwan

“…Karuniawati (2017) juga memaparkan implementasi novel KH dalam pembelajaran di sekolah menggunakan tinjauan sosiologi sastra dan fokus terhadap aspek religiusitas dalam novel. Serupa dengan penelitian tersebut, Sukma (2018) menggunakan kajian sosiologi sastra untuk melihat nilai toleransi dalam novel KH serta relevansinya dengan materi ajar di SMA. Penelitian-penelitian tersebut relevan dengan penelitian ini karena samasama menggunakan novel KH sebagai objek penelitian, pun memakai tinjauan Sosiologi Sastra sebagai 'pisau' analisis.…”