Persoalan permukiman kumuh telah menjadi isu lama perkotaan di negara berkembang. Kekumuhan ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari mahalnya harga lahan, minimnya sarana dan prasarana yang memadai, hingga perilaku tidak sehat penduduknya. Jika dibiarkan, maka persoalan kekumuhan dapat berujung pada ketidaklayakan huni suatu permukiman. Oleh karena itu, studi ini mengevaluasi karakter dan persoalan dasar kekumuhan di salah satu permukiman pesisir di Kepulauan Riau yang memiliki kekayaan alam, budaya, dan sejarah, yaitu Kampung Tua Tanjung Piayu Laut, dan menyusun strategi penanganannya melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil observasi, persoalan kekumuhan di sana mencakup kondisi bangunan gedung, jalan lingkungan, penyediaan air minum, drainase lingkungan, pengelolaan air limbah, pengelolaan persampahan, dan proteksi kebakaran. Sebagai upaya penanganan, strategi yang dirumuskan meliputi pembangunan fisik dan pemberian edukasi kepada warga. Selain meningkatkan partisipasi masyarakat setempat, kolaborasi dengan lembaga masyarakat dan pemerintah juga diperlukan untuk dapat menyusun perencanaan penanganan kekumuhan yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan di kawasan ini. Melalui pemberdayaan masyarakat setempat dalam merencanakan, melaksanakan, dan memelihara, perubahan yang menghormati kearifan lokal di permukiman pesisir Kampung Tua Tanjung Piayu Laut pun akan dapat diwujudkan secara nyata dan optimal.