2017
DOI: 10.26623/themessenger.v9i1.430
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kampanye Pilpres 2014 dalam Konstruksi Akun Twitter Pendukung Capres

Abstract: Abstract

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1
1

Citation Types

0
3
0
6

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(9 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
6
Order By: Relevance
“…In a practical political context, losing and winning are the main focus [38]. So that each camp must try to upgrade the supported figures [39]. Not only that, the support team often conducts attacking campaigns to down grade political opponents [40].…”
Section: Socio-culturementioning
confidence: 99%
“…In a practical political context, losing and winning are the main focus [38]. So that each camp must try to upgrade the supported figures [39]. Not only that, the support team often conducts attacking campaigns to down grade political opponents [40].…”
Section: Socio-culturementioning
confidence: 99%
“…Tercatat tidak kurang dari 95 juta kicauan terkait pemilu telah dikicaukan oleh pengguna Twitter di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah kontribusi dari kicauan akun Twitter pendukung kedua capres [4] [5].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain hal positif, tidak sedikit kampanye negatif [5], bahkan kampanye hitam dilakukan untuk saling menjatuhkan kandidat capres yang dilakukan oleh masing-masing pendukungnya [6]. Tidak jarang percakapan di Twitter berubah menjadi saling serang kata-kata atau saling menyindir dengan cara menyerang akun yang lain, atau yang lebih dikenal dengan istilah twitwar [4] [7].…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Saat ini, ada banyak media yang memberikan informasi tentang isu-isu sosial dan politik dalam perspektif yang berbeda. Beragam ekspresi mulai dari bentuk dukungan dengan menyajikan informasiinformasi faktual hingga opini-opini negatif yang mengarah pada kampanye hitam hingga beritaberita hoaks dapat dengan mudah disebarkan dan menyebar luas melalui media (Adhiarso et al, 2018;Firmansyah, Karlinah, & Sumartias, 2017). Untuk itu, kemampuan literasi media merupakan modal yang sangat penting bagi masyarakat, utamanya pemilih pemula.…”
Section: Pendahuluanunclassified