Pemahaman terkait komunitas serangga arboreal, terutama perannya sebagai herbivor, predator, dan polinator, sangat diperlukan untuk mengelola lahan sawah tadah hujan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, penelitian eksploratif deskriptif ini dilakukan pada lahan sawah tadah hujan di Kutai Kartanegara untuk mengetahui struktur komunitas dan diversitas serangga arboreal yang dikoleksi dengan metode penyapuan menggunakan sweeping net, untuk serangga diurnal, dan light trap, untuk serangga nokturnal. Berdasarkan nilai indeks diversitas Shannon-Wiener (H), indeks dominansi Simpson (D), dan indeks keseragaman (1-D), ekosistem sawah tadah hujan di Kutai Kartanegara tersebut tergolong cukup stabil dengan ko-dominansi beberapa spesies serangga arboreal terdiri dari genera Apis, Leptocorisa, Orthetrum, Eurema, dan Melanoplus. Orthetrum berpotensi sebagai musuh alami pada agroekosistem sawah tadah hujan tersebut.
Understanding arboreal insect communities, especially their role as herbivores, predators, and pollinators, is needed to manage rainfed paddy fields sustainably. Therefore, this descriptive exploratory research was conducted on rainfed paddy fields in Kutai Kartanegara to determine the community structure and diversity of arboreal insects collected by sweeping net method for diurnal insects and light traps for nocturnal insects. Based on the value of the Shannon-Wiener diversity index (H), Simpson dominance index (D), and uniformity index (1-D), the rainfed paddy field ecosystem in Kutai Kartanegara is relatively stable with the co-dominance of several arboreal insect species belonging to the genera Apis, Leptocorisa, Orthetrum, Eurema, and Melanoplus. Orthetum can potentially be a natural enemy in these rainfed paddy agroecosystems.