2016
DOI: 10.20886/jpth.2016.10.1.51-61
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

KARAKTER MORFOLOGI ISOLAT Phlebiopsis sp.1 JAMUR PENGENDALI HAYATI YANG POTENSIAL UNTUK Ganoderma philippii

Abstract: Identification of wood decay fungi based on morphological character of isolates is very helpful where identification of fruit body morphology is ambiguous. Nine isolates of Phlebiopsis sp.1 obtained from the isolation root of Eucalyptus pellita in permanent plots ABSTRAKPada jamur penghuni kayu, identifikasi berdasarkan karakter morfologi isolat sangat membantu apabila terdapat keraguan dalam identifikasi morfologi tubuh buah. Sembilan isolat Phlebiopsis sp.1 yang diperoleh dari isolasi akar Eucalyptus pellita… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2019
2019

Publication Types

Select...
1

Relationship

1
0

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Penelitian mengenai keragaman dan identifikasi jenis-jenis jamur semakin banyak dilakukan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mencari bahan alternatif obat, mencari mikroorganisme untuk membersihkan polusi pada tanah (Lawrence et al, 2018), mendeteksi patogen pada tanaman (Kowalski & Drozynska, 2011;Nusaibah, Latiffah, & Hassaan, 2011;Prihatini, Glen, Wardlaw, & Mohammed, 2015), dan untuk mencari agen pengendali hayati pada tanaman pertanian (Xiang et al, 2016) maupun tanaman hutan (Puspitasari et al, 2016). Keragaman jenis jamur juga banyak dipelajari dari berbagai habitat alami yang berbeda misalnya dari tanah (Lawrence et al, 2018), dari air (Diguta, Proca, Jurcoane, & Matei, 2018), manusia dan hewan (O'Donnell et al, 2010) serta tanaman dari berbagai organ yang berbeda (Harsono, Rakhmawati, & Prihatini, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Penelitian mengenai keragaman dan identifikasi jenis-jenis jamur semakin banyak dilakukan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mencari bahan alternatif obat, mencari mikroorganisme untuk membersihkan polusi pada tanah (Lawrence et al, 2018), mendeteksi patogen pada tanaman (Kowalski & Drozynska, 2011;Nusaibah, Latiffah, & Hassaan, 2011;Prihatini, Glen, Wardlaw, & Mohammed, 2015), dan untuk mencari agen pengendali hayati pada tanaman pertanian (Xiang et al, 2016) maupun tanaman hutan (Puspitasari et al, 2016). Keragaman jenis jamur juga banyak dipelajari dari berbagai habitat alami yang berbeda misalnya dari tanah (Lawrence et al, 2018), dari air (Diguta, Proca, Jurcoane, & Matei, 2018), manusia dan hewan (O'Donnell et al, 2010) serta tanaman dari berbagai organ yang berbeda (Harsono, Rakhmawati, & Prihatini, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Salah satu gangguan serius pada tanaman kehutanan di Indonesia adalah serangan hama dan penyakit, misalnya penyalit karat tumor dan boktor pada sengon (Endang & Farikhah, 2010;Putri & Bramasto, 2017) dan penyakit busuk akar pada Acacia mangium yang disebabkan oleh beberapa jenis Ganoderma (Glen et al, 2009;Old, Lee, Sharma, & Zi, 2000). Salah satu upaya pengendalian jamur patogen pada tanaman kehutanan yang dikembangkan saat ini adalah penggunaan agen pengendali hayati (APH) misalnya pada penyakit busuk akar (Agustini, Wahyuno, Indrayadi, & Glen, 2014;Puspitasari et al, 2016). Potensi atau efektifitas APH dalam pengendalian hama dan penyakit dapat diketahui dengan melakukan pengujian aktivitas pengendalian patogen (Buana, Wahyudi, & Toruan-Mathius, 2014;Elad, Baker, & Faull, 2004).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation