Tingginya keragaman genetik padi lokal sangat bermanfaat dalam program pemuliaan tanaman untuk perbaikan varietas padi ladang karena berfungsi sebagai induk silangan yang membawa gen-gen unggul. Buton Selatan merupakan salah satu kabupaten yang sangat kaya akan kultivar padi lokal yang telah dibudidayakan secara turun temurun. Tujuan dari penelitian ini untuk melakukan pendataan plasma nutfah padi lokal asal Buton Selatan serta pra-identifikasi potensi genetik yang dimiliki. Penelitian ini dilakukan mulai dari November 2020 – Februari 2021 dengan mengumpulkan setiap kultivar padi lokal yang dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Identifikasi keragaman genetik dilakukan melalui pengamatan bentuk gabah, warna beras dan karakter agronominya. Sebanyak 25 kultivar padi lokal berhasil dieksplorasi yang terdiri dari padi pulut dan padi biasa dengan keragaman genetik padi lokal yang dimiliki meliputi karakter bentuk gabah berdasarkan rasio panjang/lebar gabah mulai dari bold (bulat) < 2.1 , medium (sedang) 2.1 - 3 dan slender (ramping) > 3, karakteristik warna gabah yang beragam dari kuning jerami, bercak coklat kuning jerami hingga merah kecoklatan, dengan variasi warna beras putih, merah dan hitam, karakter agronomi umur tanam berkisar antara 3 – 5 bulan, termasuk tipe padi javanica yang sukar rontok dan padi indica yang mudah rontok serta tipe bobot padi yang bervariasi (kategori berat > 35 g, karegori sedang 20 – 35 g, kategori ringan < 20 g).