ABSTRAK Karakterisasi reservoir menjadi penting dalam tahapan eksplorasi minyak dan gas bumi. Salah satu hal yang dibutuhkan untuk mencapai keakuratan dalam mengkarakterisasi reservoir adalah penampang seismik yang sesuai dengan penampang aslinya. Struktur lapisan bumi yang kompleks mengakibatkan gelombang terdifraksi, sehingga penampang seismik mengalami pembelokan dari posisi sebenarnya. Penelitian ini menerapkan metode migrasi seismik Kirchhoff dan Stolt (F-K) untuk mengembalikan posisi reflektor pada waktu dan kedalaman yang sebenarnya pada data seismik 2D di Perairan Utara Bali. Data seismik diintegrasikan dengan data sumur APS-1 sebagai kontrol untuk diinversikan dengan teknik inversi berbasis model sehingga dapat mengkarakterisasi reservoir. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil migrasi seismik yaitu migrasi Stolt dan migrasi Kirchhoff untuk diinversikan menggunakan metode inversi berbasis model sehingga dapat diketahui sejauh mana kualitas data seismik mempengaruhi proses karakterisasi reservoir. Nilai korelasi dari hasil analisis regresi antara log impedansi inversi dengan log impedansi data sumur pada migrasi Kirchhoff sebesar 0,739 dan galat regresi sebesar 873,54, sedangkan pada migrasi Stolt memiliki nilai korelasi sebesar 0,698 dan nilai galat sebesar 1236,17. Hal ini menunjukkan bahwa migrasi Kirchhoff lebih baik dari migrasi Stolt baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam mengkarakterisasi reservoir hidrokarbon. ABSTRACTReservoir characterization is an important method in gas and oil exploration. In order to obtain accuracy for defining reservoir, required seismic image that similar to the actual seismic image. The complexity of earth structure could cause diffracted waves, therefore, seismic image was diffracted from its actual position. This study applies Kirchhoff and Stolt (F-K) seismic migration methods to restore the position of the reflector at the actual time and depth seismic data in North Bali. Seismic data is integrated with APS-1 well data as controls to be converted with model-based inversion techniques so as to characterize the reservoir. This study aims to compare the results of seismic migration namely Stolt and Kirchhoff migration to be converted using a model-based inversion method so that it can be seen to what extent the quality of seismic data influences the reservoir characterization process. Correlation value from the results of regression analysis between inversion log impedance and well impedance log data in Kirchhoff migration is 0.739 and regression error is 873.54, while the Stolt migration has a correlation value of 0.698 and an error value of 1236.17. This shows that Kirchhoff's migration is better than Stolt migration both qualitatively and quantitatively in characterizing hydrocarbon reservoirs.