2012
DOI: 10.20886/jphh.2012.30.3.218-227
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Asap Cair Tempurung Nyamplung

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
2
0
8

Year Published

2018
2018
2022
2022

Publication Types

Select...
9

Relationship

0
9

Authors

Journals

citations
Cited by 18 publications
(10 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
8
Order By: Relevance
“…Proses pirolisis yang terjadi pada tempurung kelapa terjadi pada suhu yang lebih tinggi daripada yang lain, sehingga kandungan asam dan fenolnya lebih tinggi daripada yang lain, sehingga tempurung kelapa dapat digunakan untuk menghasilkan asap cair dengan kualitas yang baik. Menurut Wibowo (2012) ada kecenderungan peningkatan suhu pirolisis akan meningkatkan kadar fenol asap cair. Asap cair dari tempurung kelapa dapat digunakan untuk chelating agent atau menurunkan kadar logam berat pada tanaman kedelai (Hartati et al 2015) dan memanfaatkan asap cair untuk menggumpal lateks (Nasfiruddin et al 2016).…”
Section: Komponen Fisika Dan Kimia Asap Cairunclassified
“…Proses pirolisis yang terjadi pada tempurung kelapa terjadi pada suhu yang lebih tinggi daripada yang lain, sehingga kandungan asam dan fenolnya lebih tinggi daripada yang lain, sehingga tempurung kelapa dapat digunakan untuk menghasilkan asap cair dengan kualitas yang baik. Menurut Wibowo (2012) ada kecenderungan peningkatan suhu pirolisis akan meningkatkan kadar fenol asap cair. Asap cair dari tempurung kelapa dapat digunakan untuk chelating agent atau menurunkan kadar logam berat pada tanaman kedelai (Hartati et al 2015) dan memanfaatkan asap cair untuk menggumpal lateks (Nasfiruddin et al 2016).…”
Section: Komponen Fisika Dan Kimia Asap Cairunclassified
“…Reaktor ditutup rapat dengan plat besi berukuran 1,5 m dan diletakan di atas tungku dengan suhu rata-rata 400˚C. Desain alat mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Komarayati & Wibowo, 2015) dan (Wibowo, 2012) dengan sedikit penyesuaian. Lama waktu proses ditentukan berdasarkan kondisi di mana asap cair tidak menetes lagi.…”
Section: Produksi Asap Cairunclassified
“…Hasil pirolisis berupa destilat kemudian ditampung dan disaring untuk proses pemisahan ter. Asap cair yang didapatkan dianalisa sifat dan karakteristiknya meliputi: pH, kadar asam asetat, kandungan fenol serta berat jenis, dan kandungan senyawa lain melalui py-GCMS dan analisa di Laboratorium Kimia Terpadu Hasil Hutan (Wibowo, 2012).…”
Section: B Prosedur Penelitianunclassified
“…Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Satriadi, Jauhari, dan Ariandi (2010) yang membuat asap cair dari jelutung sehingga menghasilkan berat jenis 1,0014 belum sesuai dengan persyaratan mutu asap cair. Begitu juga pada asap cair dari bahan baku campuran kayu pada penelitian Komarayati et al (2011) menghasilkan nilai berat jenis sekitar 0,97-0,99 sehingga belum juga memenuhi standar, sedangkan pada penelitian Wibowo (2012) asap cair hasil pirolisis dari limbah tempurung nyamplung menghasilkan nilai berat jenis yang sesuai standar mutu asap cair Jepang yaitu 1,009.…”
Section: Berat Jenisunclassified