Pendahuluan: World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di dunia mencapai sekitar 1,13 miliar individu, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) mengandung flavonoid yang bermanfaat sebagai antifungi, diuretik, antihistamin, antihipertensi, insektisida, bakterisida, antivirus, dan menghambat kerja enzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis optimal ekstrak etanol daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) paling efektif sebagai diuretik pada tikus putih jantan (Rattus novergicus). Metode penelitian adalah eksperimental laboratorium. Skrining fitokimia meliputi senyawa golongan alkaloid, flavanoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid. Sampel sebanyak 25 ekor tikus putih jantan, dibagi 5 kelompok. Kelompok 1, 2 dan 3 diberi ekstrak etanol dau sirih merah dengan dosis 250 mg/kgBB, 350 mg/kgBB dan 650 mg/kg BB. Kelompok 4 sebagai kontrol negatif diberi suspensi Na CMC 0,5%, kelompok 5 sebagai kontrol positif diberi suspensi furosemide. Dilakukan pengukuran volume urin tikus dengan mengukur volume urin rata-rata pada jam ke- 1-6 dan mengukur akumulasi urin. Hasil penelitian menunjukkan akumulasi volume urin selama 6 jam dapat dilihat bahwa kelompok perlakuan ekstrak etanol daun sirih merah dosis 250mg/kgBB diperoleh sebanyak 0,57 mL, dosis 350mg/kgBB diperoleh sebanyak 2,38 mL, dan dosis 650mg/kgBB diperoleh sebanyak 4,29 mL, kontrol negatif (CMC 0,5% ) diperoleh sebanyak 0,2 mL, kontrol positif diperoleh sebanyak 27,52 mL. Kesimpulan dari penelitian ekstrak etanol daun sirih merah memiliki aktivitas diuretik dan ekstrak etanol daun sirih merah dengan dosis 650 mg/kgBB merupakan dosis paling optimal.