Asma adalah penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajat bervariasi. Manifestasi klinis asma dapat berupa batuk, wheezing, sesak napas, dada tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus. Serangan asma/eksaserbasi adalah episode peningkatan yang progresif (perburukan) dari gejala-gejala asma. Serangan asma biasanya mencerminkan gagalnya tatalaksana asma jangka panjang, atau adanya pajanan dengan pencetus. Identifikasi gejala serangan asma harus ditujukan pada derajat serangan untuk menentukan langkah terapi selanjutnya dengan temuan pada anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang yang mampu mengarahkan pada diagnosis sehingga serangan asma berat dapat dicegah. Hal inilah yang menjadi kunci keberhasilan tatalaksana yang dilakukan pada serangan asma. Setelah serangan asma teratasi, pengobatan jangka panjangnya dengan obat pengendali (controller drug) berdasarkan pada kekerapan serangan asma itu muncul. Namun hal yang paling penting dari manajemen asma yaitu menjauhi faktor pencetusnya.