2022
DOI: 10.31571/sosial.v9i1.3704
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Berbasis E-Modul Untuk Sman Kota Pontianak

Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar Sejarah lokal berbasis e-modul dan kebutuhan materi sejarah lokal Kalimantan Barat pada SMA N Kota Pontianak. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Kualitatif deskriptif. Adapun Lokasi pada penelitian yaitu SMA di Kota Pontianak, yang dijjadikan sebagai sample terdiri dari 5 sekolah yakni: Sekolah Menengah Atas Negeri 2, Sekolah Menengah Atas Negeri 3, Sekolah Menengah Atas Negeri 6, Sekolah Menengah Atas Negeri 8 dan Sekolah Menengah … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 7 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pengembangan bahan ajar sejarah lokal berbasis e-modul dapat menjadi penelitian yang keterbaruan karena bahan ajar berbasis e-modul yang dikembangkan memperhatikan kebutuhan akan pemahaman dan kesadaran sejarah lokal bagi peserta didik di Pontianak khususnya dan di wilayah Kalimantan Barat pada umumnya. Hasil analisis kebutuhan (Firmansyah & Chalimi, 2022) menyatakan bahwa kondisi pembelajaran sejarah lokal masih belum maksimal dalam penerapannya. Beberapa guru masih fokus pada pembelajaran sejarah secara umum yang disesuaikan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pengembangan bahan ajar sejarah lokal berbasis e-modul dapat menjadi penelitian yang keterbaruan karena bahan ajar berbasis e-modul yang dikembangkan memperhatikan kebutuhan akan pemahaman dan kesadaran sejarah lokal bagi peserta didik di Pontianak khususnya dan di wilayah Kalimantan Barat pada umumnya. Hasil analisis kebutuhan (Firmansyah & Chalimi, 2022) menyatakan bahwa kondisi pembelajaran sejarah lokal masih belum maksimal dalam penerapannya. Beberapa guru masih fokus pada pembelajaran sejarah secara umum yang disesuaikan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.…”
Section: Pendahuluanunclassified