2020
DOI: 10.14710/jnc.v9i1.26693
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Keluarga Dan Tingkat Kecukupan Asupan Zat Gizi Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Baduta

Abstract: Latar Belakang : Stunting merupakan indikator masalah gizi yang bersifat kronis. Stunting dapat berakibat pada penurunan produktivitas dan peningkatan risiko penyakit degeneratif. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya stunting seperti karakteristik keluarga dan tingkat kecukupan asupan zat gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta.Metode : Penelitian observasional dengan rancangan kasus kontrol. Sampel dipilih dengan teknik consecutive s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(10 citation statements)
references
References 17 publications
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Kerawanan makanan dalam keluarga berakibat pada menurunnya ragam dan nilai gizi makanan yang dikonsumsi. Penurunan ini mengakibatkan semakin beratnya masalah gizi masyarakat, termasuk pada wanita hamil yang berdampak pada kelahiran bayi stunting (Ministry of Health Indonesia, 2018; Siringoringo et al, 2020). Keterbatasan akses dan ketersediaan pangan merupakan gabungan dari masalah kemiskinan, kurangnya pekerjaan tetap (National Development Planning Agency, 2011).…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Kerawanan makanan dalam keluarga berakibat pada menurunnya ragam dan nilai gizi makanan yang dikonsumsi. Penurunan ini mengakibatkan semakin beratnya masalah gizi masyarakat, termasuk pada wanita hamil yang berdampak pada kelahiran bayi stunting (Ministry of Health Indonesia, 2018; Siringoringo et al, 2020). Keterbatasan akses dan ketersediaan pangan merupakan gabungan dari masalah kemiskinan, kurangnya pekerjaan tetap (National Development Planning Agency, 2011).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Penentu umum yang dilaporkan pada penelitian sebelumnya adalah kemiskinan, pemberian makan yang kurang optimal, kerawanan pangan rumah tangga, pendidikan dan penyakit infeksi (Adedeji et al, 2017;Anwar et al, 2020;He et al, 2018;Hidayah et al, 2019;Imelda et al, 2020;Indah Nurdin et al, 2019;Niga and Purnomo, 2016;Nugroho, 2016;Pelletier and Frongillo, 2003;Rahman, 2018a;Widyaningsih et al, 2018). Defisiensi makanan terutama protein, zat besi, zink, kalsium, dan vitamin D, A dan C (Ministry of Health Indonesia, 2018; Siringoringo et al, 2020). Penyakit infeksi akibat paparan mikroorganisme dan parasit, berkaitan erat dengan akses terhadap air bersih dan jamban sehat (Barth-Jaeggi et al, 2020;Bomela, 2009;Cahyono et al, 2016;Checkley, 2003;Hidayah et al, 2019;Kang et al, 2018;Karpati et al, 2020;MCA-Indonesia, 2013;Nadiyah et al, 2014;Rahman, 2018b;Yudianti and Saeni, 2017).…”
unclassified
“…Studi di Jawa Tengah menjelaskan bahwa balita yang memiliki asupan protein kurang, maka dapat berisiko mengalami stunting hingga 1,71-8,6 kali lebih besar dibandingkan dengan balita yang tingkat asupan proteinnya tercukupi. 7,8,10,[31][32][33][34][35][36][37][38] Studi mengenai asupan protein juga dilakukan di Jawa Timur dan menjelaskan bahwa asupan protein yang rendah pada balita berhubungan dengan kejadian stunting. Balita di Jawa Timur yang asupan proteinnya tidak tercukupi maka dapat berisiko mengalami stunting hingga 1,6-12,5 kali lebih besar.…”
Section: -27unclassified
“…Penelitian yang dilakukan di Jawa Tengah menunjukkan adanya hubungan tersebut dengan dijelaskan bahwa balita yang asupan zat besinya kurang akan berisiko mengalami stunting hingga 2,87-3,25 kali lebih besar dibandingkan balita yang memiliki konsumsi zat besi cukup. 8,10,32,46 Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Jawa Timur bahwa adanya hubungan signifikan antara asupan zat besi yang rendah dengan kejadian stunting pada balita. Balita yang memiliki asupan zat besi rendah dapat berisiko mengalami stunting 3,2 kali lebih besar.…”
Section: -27unclassified
See 1 more Smart Citation