Karakteristik Kewirausahaan Peternak Sapi Perah dan Korelasinya dengan Keberlanjutan Usaha Saat Outbreak PMK (Suatu Kasus di KPBS Pangalengan Kabupaten Bandung)

Abstract

ABSTRAKDampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) juga berdampak pada peternak, sehingga menyebabkan kematian ternak, berkurangnya produksi susu, dan menurunnya kesuburan ternak. Pendapatan peternak menurun akibat matinya ternak serta menurunnya produktivitas dan kapasitas reproduksi. Dalam situasi ini, para peternak perlu berpikir dan menggunakan usaha kewirausahaan, meninggalkan kebiasaan lama dalam pola pengelolaan konservasi tradisional yang tidak lagi masuk akal, dan menerapkan inovasi terbarukan. Karakteristik wirausaha dan keberlangsungan usaha merupakan modal terpenting untuk bertahan dalam persaingan pasar pada usaha sapi perah. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Penelitian ini dilakukan di TPK Warnasari yang terletak di wilayah kerja KPBS Kabupaten Bandung. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode mix method (pendekatan kuantitatif dan kualitatif). Sampel ditentukan secara proporsional (proportional random sampling)dari populasi sebanyak 183 peternak dalam enam kelompok kemudian dipilih sebanyak 75 responden. Analisisnya menggunakan teknik analisis korelasi non-parametrik rank-Spearman. Hasil analisis menunjukkan ciri-ciri kewirausahaan pada kategori menengah. Hal ini didukung oleh karakteristik kewirausahaan, sedangkan keberlanjutan usaha termasuk pada kategori sedang. Hal ini didukung oleh besarnya keterampilan dan aset petani. Terdapat hubungan yang erat antara kewirausahaan dengan keberlanjutan usaha peternak sapi perah di TPK Warnasari dengan koefisien rs = 0,735. Artinya semakin tinggi nilai kewirausahaan maka semakin berkelanjutan usaha peternakan tersebut.