2022
DOI: 10.31258/rnj.1.1.147-154
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Karakteristik Pasien Anak Dengan Febrile Seizure

Abstract: Febrile Seizures ialah kejang yang dialami oleh anak-anak karena adanya kenaikkan suhu tubuh secara mendadak dengan suhu lebih dari 38°C tanpa penyebab maupun penyakit lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pasien anak dengan febrile seizure. Desain Penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan retrospektif study. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien yang berada di salah satu Rumah Sakit yang ada di Pekanbaru. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(3 citation statements)
references
References 8 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…(15) Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 95,2% pasien kejang demam yang datang ke RSUD Tabanan memiliki rentang suhu tubuh 38-40 0 C. Hasil penelitian sejalan dengan temuan oleh Rinanti et al (2022), yakni suhu tertinggi dan terbanyak yang ditemukan pada pasien kejang demam di RS Pekanbaru yaitu anak dengan suhu 37,5-40 0 C (82,9%). (16) Syarat mutlak terjadinya kejang demam merupakan peningkatan suhu tubuh. Kenaikan suhu tubuh akan mempengaruhi metabolisme seluler, saluran ion, produksi ATP, dan hipoksia pada termasuk otak.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…(15) Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 95,2% pasien kejang demam yang datang ke RSUD Tabanan memiliki rentang suhu tubuh 38-40 0 C. Hasil penelitian sejalan dengan temuan oleh Rinanti et al (2022), yakni suhu tertinggi dan terbanyak yang ditemukan pada pasien kejang demam di RS Pekanbaru yaitu anak dengan suhu 37,5-40 0 C (82,9%). (16) Syarat mutlak terjadinya kejang demam merupakan peningkatan suhu tubuh. Kenaikan suhu tubuh akan mempengaruhi metabolisme seluler, saluran ion, produksi ATP, dan hipoksia pada termasuk otak.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…(22) Tidak sama dengan temuan yang diperoleh oleh Rinanti et al (2022) di RS Pekanbaru, lebih banyak ditemukan anak yang menderita kejang demam tanpa penyakit penyerta yaitu 19,1%. (16) Penyakit komorbid non infeksi bisa saja ditemukan pada anak namun bukan sebagai etiologi kejang demam. Kejang demam terjadi sebagai respons terhadap peningkatan suhu tubuh akibat infeksi sehingga lebih banyak kejang demam disebabkan oleh adanya infeksi.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Skizofrenia yang terjadi pada usia produktif juga dapat menyebabkan pasien tidak mendapat pendidikan yang lebih tinggi karena kesulitan untuk mengikuti pendidikan formal (Fahrul et al, 2014). Pendidikan juga mempengaruhi terjadinya skizofrenia, pasien yang memiliki pendidikan rendah cenderung kurang memperhatikan kualitas hidup sehat, sehingga besar kemungkinan terjadinya penyalahgunaan obat, minuman maupun rokok yang dapat memicu terjadinya gangguan jiwa berat seperti skizofrenia (Novitayani, 2016;Tadjudin & Padma, 2014)…”
Section: Hasil Dan Pembahasan a Hasilunclassified