Siklus menstruasi idealnya teratur setiap bulan dengan rentang waktu 21-35 hari. Stres mempengaruhi gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan gangguan siklus menstruasi. Gangguan siklus menstruasi adalah gangguan menstruasi yang terjadi diluar interval siklus menstruasi normal. Stres adalah perubahan reaksi tubuh baik secara fisik maupun emosional Jenis penelitian korelasional. Populasi adalah remaja putri dengan sampel sebanyak 139 responden. Sampling menggunakan proportional random sampling. Teknik penggambilan data dengan kuesioner. Analisis menggunakan uji chi-Squre.Hasil penelitian menunjukan sebagian besar responden tidak mengalami stres dan mempunya siklus menstruasi yang normal. Hasil uji chi-Square didapatkan p-value 0.000 yaitu terdapat hubungan stres dengan gangguan siklus menstruasi. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukan terdapat hubungan stres dengan gangguan siklus menstruasi pada remaja putri di SMKS Kesehatan Harapan Bunda Wilayah Kerja Puskesmas Cibadak Kabupaten Sukabumi. Siswi diharapkan dapat melakukan manajemen stres sehingga tidak menjadi stressor yang mengakibatkan gangguan siklus menstruasi