Air Susu Ibu (ASI) merupakan pilihan makanan utama untuk bayi karena mengandung semua nutrisi yang diperlukan selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Manfaat pemberian ASI meliputi peningkatan kekebalan tubuh dan peningkatan berat badan bayi. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan memperbaiki pola makan, termasuk mengonsumsi sayuran hijau seperti daun katuk, daun ubi jalar, dan daun pepaya. Mengonsumsi ekstrak daun katuk 2-3 kali sehari terbukti dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin pada ibu menyusui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun katuk terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui di Posyandu 4, Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten MalangPenelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain pra-post dan metode eksperimen semu (quasi-experimental) dengan desain two group posttest control group, yang bertujuan membandingkan hasil antara dua kelompok. Kelompok pertama (kelompok intervensi) diberikan ekstrak daun katuk, dan kemudian dievaluasi produksi ASI-nya. Kelompok kedua (kelompok kontrol) tidak menerima perlakuan apapun. Teknik Consecutive Sampling digunakan untuk pengambilan sampel non-probability, yaitu memilih semua individu yang memenuhi kriteria inklusi secara berurutan hingga jumlah sampel yang diinginkan tercapai atau dalam kurun waktu tertentu. Hasil penelitian pada kelompok intervensi menunjukkan p value sebesar 0,000 < 0,05, yang berarti adanya perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pemberian intervensi. Ini mengindikasikan bahwa pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus Androgynus) memiliki pengaruh positif terhadap produksi ASI pada ibu menyusui. Sebaliknya, pada kelompok kontrol, hasil uji menunjukkan p value sebesar 0,164 > 0,05, yang berarti tidak ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah intervensi.