Pembangunan infrastruktur merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun pembangunan seringkali menjadi paradoks karena justru berdampak buruk terhadap komunitas lokal dan lingkungan. Tulisan ini membahas salah satu bentuk paradoks pembangunan infrastruktur, yaitu pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman. Menggunakan metode observasi partisipatif dengan wawancara mendalam tulisan ini mengkaji dampak proyek infrastruktur yang telah menghilangkan keberadaan Air Terjun Kandang di Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Penelitian ini dilakukan dalam tiga kali kunjungan yaitu pada bulan Juli, Agustus 2023, dan Januari 2024. Hasil penelitian menunjukkan perubahan signifikan pada lanskap, hilangnya keanekaragaman hayati, dan perubahan sistem mata pencaharian masyarakat lokal. Penelitian ini mengargumentasikan pentingnya pendekatan multispecies dalam melaksanakan kebijakan pembangunan yang lebih berkeadilan.