2022
DOI: 10.5994/jei.19.1.33
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keanekaragaman serangga pengunjung bunga mangrove di Gonda Mangrove Park Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat

Abstract: Gonda Mangrove Park is a mangrove area that has been opened as a tourist area since 2014. This land function shifting is expected to affect the components of the mangrove ecosystem in the future. Insect can be used as bioindicators of an environment. The absence of preliminary data on the diversity of visitor insects in this area can be a limiting factor in the management and supervision of Gonda Mangrove Park as a tourist area. This study aims to analyse the diversity of flower-visiting insect of mangrove in … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2024
2024
2024
2024

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Akar permasalahan (root of problem) ini menyebabkan lack of knowledge (kurangnya pengetahuan) yang berdampak pada berbagai sektor kehidupan Masyarakat. (Windiyarti, 2021) Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor kehutanan, masyarakat mengumpulkan madu hutan dengan tidak menerapkan konsep Triyatno, Pemberdayaan Masyarakat dalam.. berkelanjutan (Hasan, 2022). Berdasarkan hasil observasi, cara kerja masyarakat saat mengumpulkan madu hutan masih sangat tradisional.…”
unclassified
“…Akar permasalahan (root of problem) ini menyebabkan lack of knowledge (kurangnya pengetahuan) yang berdampak pada berbagai sektor kehidupan Masyarakat. (Windiyarti, 2021) Salah satu sektor yang terdampak adalah sektor kehutanan, masyarakat mengumpulkan madu hutan dengan tidak menerapkan konsep Triyatno, Pemberdayaan Masyarakat dalam.. berkelanjutan (Hasan, 2022). Berdasarkan hasil observasi, cara kerja masyarakat saat mengumpulkan madu hutan masih sangat tradisional.…”
unclassified