“…Kajian kebijakan harga output dan input dalam upaya meningkatkan produksi jagung talah dilakukan oleh Agustian et al (2012) dengan beberapa temuan berikut: (1) selama kurun waktu 1985-2009 harga jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat cenderung meningkat, dan seiring dengan itu harga input seperti benih, pupuk, dan tenaga kerja juga meningkat; (2) penawaran jagung di Jawa Timur dan Jawa Barat elastis terhadap perubahan harga sendiri, sedangkan terhadap perubahan harga benih, urea, TSP/SP-36, dan upah tenaga kerja inelastis; (3) peningkatan harga pupuk tidak mempengaruhi penawaran jagung, sedangkan peningkatan harga benih berpengaruh negatif; dan (4) jika terjadi kombinasi kebijakan peningkatan harga jagung, harga pupuk, dan harga benih maka penawaran jagung meningkat di kedua provinsi tersebut. Implikasi penting adalah masih pentingnya kebijakan subsidi benih unggul jagung, agar efektif maka pemberian bantuan benih langsung benih unggul harus tepat.…”