2012
DOI: 10.21580/nw.2012.6.2.591
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kebijakan Pembelajaran Terpadu dalam Meningkatkan Minat Konsumen Pendidikan

Abstract: Quality educational services to the challenge of pen-education development in Indonesia. Quality education will produce quality human resources as well. Impact many institutions offer learning system integration. It becomes a policy in response to the needs of consumers in an era of globalization and technology era. Learning is useful in solving the problems facing educational institutions and consumer needs. Learning is expected to meet the complexities of the human personality as the integrity of national ed… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
3
0
8

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
7

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 10 publications
(11 citation statements)
references
References 0 publications
0
3
0
8
Order By: Relevance
“…Permasalahan ini terjadi dikarenakan terdapatnya kesenjangan antara penyelenggara pendidikan dengan tujuan pendidikan (Suyahman, 2016). Kebijakan pendidikan merupakan sebuah aktivitas dalam merumuskan langkah maupun tahapan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui penjabaran visi misi pendidikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan pada waktu tertentu (Fatkuroji, 2017). Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa kebijakan pendidikan berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi anggaran Pendidikan (Riant, 2008).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Permasalahan ini terjadi dikarenakan terdapatnya kesenjangan antara penyelenggara pendidikan dengan tujuan pendidikan (Suyahman, 2016). Kebijakan pendidikan merupakan sebuah aktivitas dalam merumuskan langkah maupun tahapan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui penjabaran visi misi pendidikan yang bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan pada waktu tertentu (Fatkuroji, 2017). Selain itu ada juga yang berpendapat bahwa kebijakan pendidikan berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi anggaran Pendidikan (Riant, 2008).…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Salah satu lembaga pendidikan yang dimaksud adalah Sekolah Dasar Terpadu, sekolah terpadu adalah sekolah yang diselenggarakan dengan memadukan nilai dalam bangunan kurikulum dengan pendekatan pembelajaran yang efektif dan pelibatan yang optimal antara guru dan orang tua, serta masyarakat untuk membina karakter dan kompetisi murid. Sekolah Terpadu adalah sekolah yang muncul sebagai alternatif solusi dari keresahan sebagian masyarakat yang menginginkan adanya sebuah institusi pendidikan yang berkomitmen mengamalkan nilai-nilai agama dalam sistemnya, dan bertujuan agar siswanya mempunyai kompetensi seimbang antara ilmu dunia dan akhirat (Fatkuroji, 2012). Pendidikan terpadu setidaknya dapat dilihat dari beberapa aspek; yaitu: terpadu dalam arti antara dunia dan akhirat, terpadu antara knowledge dan value, terpadu antara ilmu umum dan ilmu agama, terpadu dalam arti yang luas, yakni terpadu antara kepentingan pendidikan dalam arti traster of knowledge sekaligus untuk "tempat penitipan anak" (Syafi'ie, 2002).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang pertama di akui oleh pemerintah dan didirikan oleh Belanda di abad ke 21 telah mengalami perkembangan, baik ditinjau dari coraknya maupun sifat lembaganya. Perkembangan-perkembangan tersebut selalu di hadapkan pada sebuah tantangan, sedangkan tantangan terbesar yang sedang di hadapi oleh pendidikan nasional saat ini adalah bagaimana bisa memberikan pelayanan berupa pendidikan yang berkualitas dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, pedidikan yang berkualitas akan menghasilakan manusia Indonesia yang berkualitas pula, sehingga dengan banyaknya rakyat Indonesia yang mengenyam pendidikan yang berkualitas akan meningkatkan secara signifikan kualitas dari bangsa Indonesia pula (Fatkuroji, 2012).…”
Section: Pendahuluanunclassified