2016
DOI: 10.31800/jtp.kw.v4n2.p95--109
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kebutuhan Guru Sekolah Dasar Inklusi Dalam Meningkatkan Kompetensi Melalui Media Video

Abstract: This study is a research of instructional video development which aims to gain informations about the needs of inclusive primary school teachers in improving their competencies through video media. Such information includes: implementation constraints, teacher characteristics, teacher attitudes, and competencies required of teachers. The study used a survey research design. The data collection with a focus group discussion (FGD) and the enclosed questionnaire. The results showed that the main obstacle implemen… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Hasil pre-test senada dengan Tarnoto ( 2016 Berdasarkan hasil evaluasi sebelum dan setelah sosialisasi yang telah didapat, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Grand & Indrajit (2017) bahwa keberadaan anak berkebutuhan khusus di sekolah reguler maupun non-reguler bukanlah sebuah masalah tetapi, kesiapan pihak sekolah dan kurangnya kompetensi guru untuk mengenali anak berkebutuhan khusus merupakan masalah yang sering ditemui pada beberapa sekolah. Oleh karena itu, guru memerlukan materi-materi peningkatan kompetensi pedogogik yang bersifat konseptual, prinsip, prosedur, dan keterampilan mengajar (Purnomo, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil pre-test senada dengan Tarnoto ( 2016 Berdasarkan hasil evaluasi sebelum dan setelah sosialisasi yang telah didapat, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Grand & Indrajit (2017) bahwa keberadaan anak berkebutuhan khusus di sekolah reguler maupun non-reguler bukanlah sebuah masalah tetapi, kesiapan pihak sekolah dan kurangnya kompetensi guru untuk mengenali anak berkebutuhan khusus merupakan masalah yang sering ditemui pada beberapa sekolah. Oleh karena itu, guru memerlukan materi-materi peningkatan kompetensi pedogogik yang bersifat konseptual, prinsip, prosedur, dan keterampilan mengajar (Purnomo, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Mengingat Pendidikan inklusi merupakan layanan Pendidikan yang memiliki krakterisitik berbeda, maka kemampuan guru yang professional sangat diperlukan, beberapa kemampuan guru yang harus dimiliki pada program layanan pendidikan inklusi diantaranya: (1) mampu menghadirkan suasana belajar yang kondusif gar siswa merasa nyaman dalam belajar; (2) Mendesan dan melakukan asesmen bagi seluruh siswa ABK dan reguler, untuk mengukur kemampuan belajarnya; (3) Penyusunan layanan program pembelajaran individual (PPI) secara bersama dengan guru pembimbing khusus (GPK); (4) Menimplementasikan pembelajran dengan metode dan media yang lebih inovatif dan bervariatif; (5) Menyiapkan program remedial belajar, pengayaan serta percepatan untuk siswa yang membutuhkan; dan (5) mampu menjalankan fungsi administrasi kelas berdsarkan tugas dan bidang kerja (Purnomo, 2016).…”
unclassified
“…Guru menjalankan peran sebagai pemberi layanan pada konteks pendidikan inklusi, yang mana harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Dalam hal ini keterbatasan pemahaman dan keterampilan pedagogik menjadi tantangan dalam menangani ABK di sekolah (Khairiyah et al, 2019;Purnomo, 2016).…”
unclassified
“…Hasil penelitian di Jawa Timur terkait dengan pemahaman guru dalam pembelajaran ABK baru 51%, kecenderungannya mereka adalah guru kelas dengan latar belakang pendidikan non Pendidikan Luar Biasa (PLB), di satu sisi guru pendamping khusus masih ada yang kurang memahami meskipun jumlahnya tidak banyak. Bahkan, masih banyak guru kelas yang belum memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dalam pendidikan inklusif (Purnomo, 2016). Keseluruhan kondisi tersebut juga dialami oleh mitra yakni di sekolah selingkung Labschool Universitas Negeri Surabaya (Unesa).…”
unclassified