Mahasiswa yang mengalami kecemasan mengerjakan skripsi merasa tidak mampu mengerjakan skripsi, khawatir tidak menguasai tema penelitian, perasaan tidak tenang ketika sulit menemukan literatur. Mahasiswa yang tidak mampu mengatasi kecemasan akan memilih untuk menunda hingga meninggalkan pengerjaan skripsi. Kecemasan mengerjakan skripsi mahasiswa tergolong tinggi, sehingga dibutuhkan suatu metode untuk menangani kecemasan. Salah satu metode penanganan kecemasan adalah dengan mewarnai mandala. Pola mandala yang terstruktur dapat memberi efek meditasi yang menenangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan metode mewarnai mandala dalam menurunkan kecemasan pada mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Negeri Makassar yang sedang mengerjakan skripsi. Penelitian ini menggunakan metode quasi-eksperimental dengan desain pretest-posttest one group with follow up. Mewarnai mandala dilaksanakan selama empat hari (masing-masing 45 menit). Partisipan berjumlah delapan orang yaitu mahasiswa yang memiliki skor pretest berkategori tinggi dan sangat tinggi. Instrumen yang digunakan adalah skala (rxy = 0,5549-0,909), koefisien alpha = 0,924) yang disusun oleh Lovibond & Lovibond (1995). Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa pada saat pretest vs. posttest (MD = 50,37), pretest vs. follow up (MD = 24,745), posttest vs. Follow up (MD = 17,81). Uji Friedman menunjukkan skor p = 0,001, sehingga terdapat perbedaan skor kecemasan yang signifikan. Implikasi dari penelitian ini adalah pemberian metode mewarnai mandala yang dilakukan dapat menurunkan kecemasan mengerjakan skripsi yang dialami mahasiswa FPSI UNM.