<p><strong>Abstract</strong><strong></strong></p><p>Baitul Maqdis has valuable lessons and lessons from the cycle of generations that have conquered it, one of which is that it is proof of the tolerance of Muslims. This is evidenced by the attitude of Saladin al-Ayyubi when he succeeded in conquering Baitul Maqdis, having previously been colonized by the Crusaders. However, studies on evidence of Muslim tolerance are rarely found in research papers and journals, especially regarding before and after the conquest of Baitul Maqdis by Saladin al-Ayyubi. For this reason, this article will prove the tolerance attitude of Muslims by explaining the before and after history of the conquest of Baitul Maqdis by Saladin al-Ayyubi. Through a literature review or library research with a descriptive-analytical approach related to the before and after conquest history of Baitul Maqdis, it can be concluded: <em>first</em>, the conquests carried out by the Muslims in general, especially Saladin al-Ayyubi showed how tolerant Islamic teachings were. <em>second</em>, the tolerance is evidenced by the attitude of Saladin al-Ayyubi in humanizing a person, and in caring for non-Muslim religious sites after the conquest of Baitul Maqdis. <em>Third,</em> the tolerance of Muslims is very different from what the Crusaders had done before, namely in the form of torture, looting and massacres at Baitul Maqdis.</p><p><strong>Keywords</strong><strong>:</strong><em> </em><em>Baitul Maqdis, Crusade, Saladin al-Ayyubi, Tolerance</em></p><p> </p><p><strong>Abstrak</strong></p><p>Baitul Maqdis memiliki pelajaran dan hikmah berharga dari perputaran generasi yang pernah menaklukkannya, salah satunya adalah ia menjadi bukti akan toleransi umat Islam. Hal ini dibuktikan dengan sikap Shalahuddin al-Ayyubi ketika berhasil menaklukkan Baitul Maqdis, setelah sebelumnya dijajah oleh pasukan Salib. Namun demikian, kajian tentang bukti toleransi umat Islam ini sangat jarang ditemukan dalam lembaran penelitian dan jurnal, khususnya tekait pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Untuk itu, artikel ini akan membuktikan sikap toleransi umat Islam dengan memaparkan sejarah pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin al-Ayyubi. Melalui kajian kepustakaan atau <em>library research </em>dengan pendekatan deskriptif-analisis terkait sejarah pra dan pasca penaklukan Baitul Maqdis, dapat disimpulkan: <em>pertama, </em>penaklukan yang dilakukan kaum Muslimin secara umum, khususnya Shalahuddin al-Ayyubi menunjukkan betapa toleransinya ajaran Islam. <em>kedua, </em>tolerensi tersebut dibuktikan dengan sikap Shalahuddin al-Ayyubi dalam memanusiakan seseorang, dan dalam merawat situs-situs keagamaan non-Muslim setelah penaklukan Baitul Maqdis. <em>Ketiga, </em>sikap toleransi umat Islam ini sangat berbeda jauh dengan apa yang telah dilakukan pasukan Salib sebelumnya, yaitu berupa penyiksaan, penjarahan dan pembantaian di Baitul Maqdis.</p><p><strong>Kata Kunci</strong><strong>: </strong><em>Baitul Maqdis, Perang Salib, Shalahuddin al-Ayyubi, Toleransi</em><strong></strong></p>