Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model layanan bimbingan dan konseling yang diberikan guru kepada siswa di SD Negeri Tunjungmuli Purbalingga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini meliputi kepala sekolah, guru kelas yang bertugas sekaligus menjadi guru bimbingan dan konseling, anak perantau, dan wali murid. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling bagi siswa yang orang tuanya perantau dilaksanakan melalui empat bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Layanan bimbingan konseling di kelas VI belum mencapai hasil maksimal, namun layanan bimbingan dan konseling di kelas II dilaksanakan dengan optimal. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan dengan menyelenggarakan layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karier. Hasil penelitian adalah layanan konseling bagi anak perantau lebih efektif dilakukan dengan menggunakan layanan bimbingan belajar. Masalah dalam pembelajaran merupakan masalah terbesar yang dihadapi anak perantau.