2016
DOI: 10.25311/keskom.vol3.iss2.106
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kejadian Low Back Pain pada Mekanik Bagian UPT Mekanisasi di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau

Abstract: Low Back Pain (LBP) adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakannyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Low back pain merupakan penyakit yang paling banyak dialami pekerja, dimana kejadian nyeri punggung bawah tidak mengenal perbedaan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial, maupun tingkat pendidikan/pengetahuan, semua dapat terkena. Lebih dari 70% manusia dalam kehidupannya pernah mengalami nyeri punggung bawah, dengan rata-rata puncak kejadian berusia 35-… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Berdasarkan penelitian yang dilakukan Community Oriented Program For Controle Of Rheumatic Disease (COPORD) pada tahun 2010 bahwa Indonesia memiliki angka kejadian nyeri punggung pada laki-laki 18,2 % dan wanita 13,6 %. Penyakit akibat kerja yang dilaporkan National Safety Council frekuensi kejadian yang paling tinggi untuk nyeri punggung adalah 22 % dari 1.700.000 kasus (Ningsih, 2016). Pada Departemen klinik rawat jalan di RSU Raden Mattaraher provinsi Jambil 85 pasien ditemukan nyeri punggung bawah spondilogenic 67 (78,8 %) pasien dan nyeri punggung viscerogenic jumlah pasien 18 (21,2 %).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan penelitian yang dilakukan Community Oriented Program For Controle Of Rheumatic Disease (COPORD) pada tahun 2010 bahwa Indonesia memiliki angka kejadian nyeri punggung pada laki-laki 18,2 % dan wanita 13,6 %. Penyakit akibat kerja yang dilaporkan National Safety Council frekuensi kejadian yang paling tinggi untuk nyeri punggung adalah 22 % dari 1.700.000 kasus (Ningsih, 2016). Pada Departemen klinik rawat jalan di RSU Raden Mattaraher provinsi Jambil 85 pasien ditemukan nyeri punggung bawah spondilogenic 67 (78,8 %) pasien dan nyeri punggung viscerogenic jumlah pasien 18 (21,2 %).…”
Section: Pendahuluanunclassified