Penalaran atau pola pikir mahasiswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sangat diperlukan dalam menulis suatu wacana. Sejalan dengan pendapat (Schafersman, 1991) bahwa berpikir kritis adalah berpikir untuk mengajukan pertanyaan yang sesuai, mengumpulkan informasi yang relevan, mengurutkan informasi secara efisien dan kreatif, bernalar secara logis menyimpulkan secara reliable dan terpercaya. Mahasiswa dituntut untuk memiliki penalaran aktif dengan pemikiran yang terbuka, kritis, logis, dan tidak sesat agar dalam menuliskan sebuah gagasan, mahasiswa dapat memiliki kemampuan menerjemahkan gagasan atau pemikiran yang dimilikinya melalu bahasa. Namun, kasus di lapangan banyak ditemukan kegagalan dalam menerjemahkan gagasan tersebut menjadi sebuah kalimat-kalimat bahasa yang efektif, terlebih lagi dengan segala keterbatasan pembelajaran yang dilaksanakan secara online efek dari Pandemi Covid-19. Hal ini, menjadi tuntutan terhadap dosen agar dapat meramu pembelajaran bahasa yang dapat melatih mahasiswa mahir berpikir, bernalar, berekspresi, dan berkomunikasi. Pendekatan eksploratif dapat menjadi celah tercapainya tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia di Universitas Islam Bandung. Metode yang digunakan adalah mix method dengan adanya penggabungan data kuantitatif dan kualitatif dapat menghasilkan jawaban penelitian yang akuntabel dan komprehensif. Objek penelitian merupakan mahasiswa semester akhir, tahun pembelajaran 2021/2022 yang masih aktif kuliah. Populasi penelitian ialah seluruh mahasiswa yang mengampu Mata Kuliah Bahasa Indonesia.