Kuantitas limbah padat domestik berbanding lurus dengan kenaikan jumlah penduduk. Pengumpulan dan pembuangan limbah memerlukan sistem pengelolaan limbah padat yang bersih dan efektif. Sistem pengelolaan limbah padat yang efisien biasanya akan tumbuh sebanding dengan ukuran pemukiman dan pendapatan per kapita penduduk. Teknologi pembakaran limbah kota memegang peranan penting dalam mengolah dan juga memampatkan produksi limbah pemukiman/perkotaan. Hal tersebut dikarenakan selain berperan dalam proses penyusutan volume limbah padat, teknologi pembakaran yang sesuai adalah insinerasi dan gasifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi perbandingan gas buang hasil pengolahan sampah domestik menggunakan teknologi termal insinerasi dan gasifikasi. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan uji emisi pada insinerasi dan gasifikasi dengan variasi sampah biodegradable, non-biodegradable, dan campuran. Hasil yang didapatkan adalah Kadar CO terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada insenerasi dengan nilai 31,86 mg/Nm3. NOx terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insinerasi dengan nilai 63,22 mg/Nm3. HCl terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insinerasi dengan nilai 12,53 mg/Nm3. SO2 terendah adalah variabel biodegradable 100 Kg pada Insenerasi dengan nilai 40,63 mg/Nm3.