2019
DOI: 10.24114/jbio.v5i1.11862
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Kepadatan Dan Pola Sebaran Bivalvia Pada Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Semujur, Kepulauan Bangka Belitung

Abstract: Bivalvia merupakan memiliki peran penting baik ditinjau dari nilai ekologi dan ekonomi. Tingginya nilai ekonomi dapat menyebabkan terjadinya eksploitasi secara berlebihan (overexploitation), kemudian berdampak pada ancaman hewan tersebut di alam.  Kondisi ini sehingga perlu dilakukan penelitian dasar yang berkaitan dengan kepadatan, keanekaragaman dan pola sebaran bivalvia di Pulau semujur. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai April 2018 di Pulau Semujur, Kepulauan Bangka Belitung. Pengambilan data … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
0
0
7

Year Published

2020
2020
2024
2024

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(9 citation statements)
references
References 3 publications
0
0
0
7
Order By: Relevance
“…Zona intertidal pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga tipe substrat, yaitu substrat batu karang, substrat berpasir, dan substrat berlumpur (Erlania et al, 2015). Famili yang sering ditemukan pada zona intertidal yaitu famili Arcidae, famili Cardiidae, famili Tellinidae, dan famili Veneridae (Supratman et al, 2019;Fatonah et al, 2023) Berdasarkan observasi awal banyak ditemukan bivalvia di Pantai Cibuaya. Organisme ini adalah salah satu kelas dari filum moluska yang bercangkang setangkup yang pada umumnya simetri bilateral dengan memfungsikan otot aduktor dan reduktornya (Eka & Yani, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Zona intertidal pada umumnya dapat dibedakan menjadi tiga tipe substrat, yaitu substrat batu karang, substrat berpasir, dan substrat berlumpur (Erlania et al, 2015). Famili yang sering ditemukan pada zona intertidal yaitu famili Arcidae, famili Cardiidae, famili Tellinidae, dan famili Veneridae (Supratman et al, 2019;Fatonah et al, 2023) Berdasarkan observasi awal banyak ditemukan bivalvia di Pantai Cibuaya. Organisme ini adalah salah satu kelas dari filum moluska yang bercangkang setangkup yang pada umumnya simetri bilateral dengan memfungsikan otot aduktor dan reduktornya (Eka & Yani, 2020).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Keberadaan Bivalvia memiliki peran penting di perairan pesisir. Secara ekologi Bivalvia merupakan hewan yang hidup menetap sehingga dapat dijadikan sebagai bioindikator perairan dan organisme filter feeder yang dapat merangkap sedimen, selain itu beberapa spesies Bivalvia mampu menyerap logam berat di perairan (Supratman et al, 2019). Bivalvia juga berperan sebagai penghubung dalam rantai makanan sebagai dentritus (bahan organik) (Ratih et al, 2021).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Stasiun III memiliki tipe perairan yang dangkal sehingga dapat mempengaruhi suhu perairan didalamnya. Sesuai dengan pernyataan Supratman et al, (2019)…”
Section: Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Jumlah Individu Gastropodaunclassified
“…Menurut Odum, (1994) dalam Kisman et al, (2016) nilai indeks keanekaragaman dengan kategori sedang, menunjukkan bahwa kondisi lingkungan perairan tersebut masih dapat ditolerir oleh bivalvia serta masih bisa mendukung keberhasilan hidup dan reproduksi bivalvia Hasil serupa juga ditunjukkan oleh hasil penelitian Hermala et al, (2015), yang mana melalui 30 titik atau plot pengamatan di pesisir pantai Dolpin Teluk Bakau Kabupaten Bintan, ditemukan 7 spesies bivalvia dengan jumlah total individu 155 dan nilai indeks keanekaragaman jenis sebesar 2,6 atau termasuk kategori sedang. Kemudian, oleh Supratman et al, (2019)…”
Section: Indeks Keanekaragaman Dan Dominansiunclassified
“…Selain itu, adapula yang dijadikan sebagai bahan ornamen (hiasan). Menurut Sulistijo et al, (1980) dalam Supratman et al, (2019) sebagian besar dari antara 20 jenis moluska yang bernilai ekonomis yang ditemukan di Indonesia, termasuk ke dalam kelas bivalvia dan oleh karena nilai ekonomisnya sehingga sering terjadi eksploitasi yang berlebihan terhadap bivalvia yang bisa berdampak terhadap keanekaragaman dan kelimpahannya di alam. Keanekaragaman dan kelimpahan bivalvia di alam, dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu ketersediaaan makanan, kondisi lingkungan perairan (fisik kimia), kompetisi, adanya pemangsaan dari predator, serta tekanan dan perubahan lingkungan perairan oleh karena aktivitas manusia (Susiana, 2011;Budi et al, 2013).…”
unclassified