Keragaman Makrofungi di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari, Papua Barat

Suharno, Suharno; Irawan, Cahya Putri; Qomariah, Evie N.; Putri, Ira A.; Sufaati, Supeni

doi:10.31957/jbp.451

Cited by 7 publications

(8 citation statements)

References 10 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Makrofungi merupakan bagian dari kingdom fungi yang dapat dilihat secara kasat mata, mampu membentuk badan buah, dan dapat tumbuh dengan subur pada kondisi yang sesuai (Suharno et al, 2014). Menurut Prasetyaningsih dan Rahardjo dan Rahardjo (2015) jumlah fungi di dunia diperkirakan mencapai 1.5 juta spesies.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Keanekaragaman Makrofungi Di Hutan Lindung Gambut Londerang, Provinsi Jambi, Indonesia

Maritsa,

Risma,

Kartika

et al. 2024

Berita Biologi

View full text Add to dashboard Cite

Makrofungi telah lama menarik perhatian para ilmuwan dan masyarakat karena peran penting mereka dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Namun, informasi tentang keanekaragaman hutan rawa gambut intropis makrofungi masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk membuat katalog keanekaragaman hayati makrofungi dari Hutan Lindung Londerang di Provinsi Jambi, Indonesia. Area ini rentan terhadap kebakaran, yang dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati termasuk macrofungi.Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi berupa pembuatan jalur makrofungi, dan identifikasi makrofungi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dijumpai sebanyak 39 spesies macrofungi milik divisi filum Basidiomycota dan Ascomycota. Sembilan keluarga diwakili, yaitu: Polyporaceae (tujuh genus: Microporus, Polyporus, Earliella, Daedaleopis, Pycnoporus, Trametes, Ganoderma); Crepidotaceae (satu genus: Crepidotus); Tricholomataceae (dua genus: Mycena, Marasmius); Agaricaceae (dua genus: Cystolepiota, Lepiota); Russulaceae (satu genus: Russula); Auriculariaceae (satu genus: Auricularia); Genus Cantharellaceae 1 Cantharellus, gen Lycoperdiaceae 1 yaitu Calvatia, dan genus Xylariaceae 1 yaitu Daldania. Berdasarkan tempat pertumbuhannya, 68% ditemukan tumbuh di kayu mati dan 16% ditemukan tumbuh di tanah atau sampah.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Keanekaragaman Makrofungi Di Hutan Lindung Gambut Londerang, Provinsi Jambi, Indonesia

Maritsa,

Risma,

Kartika

et al. 2024

Berita Biologi

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Cendawan memiliki peran penting dalam siklus biogeokimia tanah, siklus hara, dan membantu proses dekomposisi bahan organik dalam ekosistem hutan (Santosa et al 2013). cendawan makroskopis banyak ditemukan di Indonesia (Arif et al 2007, Putiret al 2008, Mardji & Noor 2009, Tampubolon 2010, Proborini 2012, Santosa et al 2013, Suharno et al 2014, Arini & Christita 2016, Zamroni & Hamdi 2016, Noverita et al 2017.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Biodiversitas cendawan di Indonesia, terutama cendawan yang berpotensi sebagai makanan dan sumber obat-obatan belum banyak dilaporkan. Suharno et al(2014) telah melakukan penelitian di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari dan mendapatkan 62 spesies yang dikelompokkan dalam 19 famili (29 genera), dan cendawan yang paling dominan adalah dari famili Polyporaceae yaitu 14 spesies yang ditemukan.…”

Section: Pendahuluanunclassified

“…Bagi manusia, cendawan sangat berpotensi sebagai sumber makanan dan Masyarakat lokal banyak mencari cendawan yang tumbuh alami di hutan. antara yang tumbuh alami, terdapat 49 jenis cendawan dilaporkan dapat dikonsumsi oleh masyarakat di daerah Jayawijaya (Suharno et al 2014). Di daerah Manokw masyarakat telah mengumpulkan cendawan untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri dengan cara dimakan mentah, dibakar, dimasak sebagai lauk, dan dalam acara "bakar batu".…”

Section: Pembahasanunclassified

See 1 more Smart Citation

Keanekaragaman Makrofungi di Arboretum Inamberi

Khayati

Warsito

2018

JMI

View full text Add to dashboard Cite

Jamur makro merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang penting di hutan tropis Indonesia. Jamur makro memiliki peran penting dalam siklus biogeokimia tanah, siklus hara, pendekomposer sehingga membantu proses dekomposisi bahan organik dalam ekosistem hutan. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi jamur makro yang tumbuh di kawasan Arboretum Inamberi dan dapat memberikan informasi tentang potensi keanekaragaman yang ada di kawasan tersebut yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber pangan, obat, dan pendekomposer. Metode pengumpulan jamur makro yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode jelajah (Cruise Method) pada bulan Agustus-September 2016. Identifikasi jenis makrofungi dilakukan dengan menggunakan ciri morfologi. Hasil survey menunjukkan terdapat 34 jenis dari 17 famili yang termasuk kedalam 2 divisi makrofungi. cendawan yang banyak ditemukan berasal dari divisi Basidiomikota dengan jumlah spesies sebanyak 31 spesies dan yang paling sedikit dari divisi Askomikota dengan jumlah 3 spesies. Sebagian besar cendawan Basidiomikota yang ditemukan berada pada pohon mati/kayu lapuk dan serasah daun/tanah.

show abstract

“…In Indonesia, research on ectomycorrhizae especially the Scleroderma spp. includes inventory, inoculum production, and growth response compatibility testing (Nugroho et al 2010;Sufaati 2014;Helbert et al 2019;Putra 2020). However, its taxonomic studies have not been widely elucidated yet.…”

Section: Introductionmentioning

confidence: 99%

New records of the diversity of Scleroderma spp. from Papua, Indonesia

SUFAATI,

SUHARNO,

AGUSTINI

et al. 2023

Biodiversitas

View full text Add to dashboard Cite

Abstract. Sufaati S, Suharno, Agustini V, Suwannasai N. 2023. New records of the diversity of Scleroderma spp. from Papua, Indonesia. Biodiversitas 24: 4269-4276. Papuan forest is one of the highest diversity tropical rainforests in the world. However, in some areas it is undergoing in process of land degradation. Reforestation using local plant inoculated with native mycorrhiza may have better results since they will be more adaptable. Mycorrhiza helps in plant nutrient uptake and ameliorates heavy metals in mining areas. Genus Scleroderma is a group of ectomycorrhiza that can be found at early stage of succession. However, to date there has been little study on its taxonomy. This study was conducted to construct the database on the diversity of Scleroderma spp. in Papua, Indonesia. Samples were collected from several areas in the provinces of Papua and West Papua from 2003 to 2022. Morphological characters and its habitat were observed. The results show, that 23 isolates had been documented. Molecular identification using ITS sequences was used to confirm the Scleroderma to the species level. The results found at least 3 species of Scleroderma, namely: Scleroderma suthepense, S. xanthochroum, and S. sinnamariense were identified based on morphological and molecular analysis, while S. citrinum was identified morphologically. This finding provides new data on the distribution of Sclerodermataceae in Papua. The results of this preliminary study are important for selecting native Scleroderma spp. for inoculation programs in degraded land.

show abstract

Keragaman Makrofungi di Distrik Warmare Kabupaten Manokwari, Papua Barat

Cited by 7 publications

References 10 publications

Keanekaragaman Makrofungi Di Hutan Lindung Gambut Londerang, Provinsi Jambi, Indonesia

Keanekaragaman Makrofungi Di Hutan Lindung Gambut Londerang, Provinsi Jambi, Indonesia

Keanekaragaman Makrofungi di Arboretum Inamberi

New records of the diversity of Scleroderma spp. from Papua, Indonesia

Contact Info

Product

Resources

About