Studi ini bertujuan untuk mengeksplor dan menganalisis tingkat kejenuhan siswa dalam pembelajaran IPA atau sains (Fisika, Kimia, dan Biologi) pada tingkat SMA. Kejenuhan belajar merupakan salah satu kondisi yang perlu dikaji dan dianalisis pada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Kajian mengenai kejenuhan ini didasari oleh tiga aspek, yaitu kekelahan emosi, kelelahan kogntif, dan kehilangan motivasi. Studi dilaksanakan di SMA Negeri 3 Kota Sungai Penuh. Populasinya adalah siswa kelas XI MIPA yang terdiri dari 4 kelas siswa. Sampel yang digunakan dalam studi sebanyak 3 kelas, yaitu sebanyak 75 siswa. Metode kuantitatif deskriptif dan korelasional diterapkan dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data kejenuhan siswa. Kuesioner terdiri dari 25 pernyataan dengan lima pilihan respon, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Biasa Saja, Kurang Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Kuesioner terbagi menjadi dua bagian. Bagian pertama kuesioner terdiri dari 10 pernyataan untuk menelusuri kondisi pembelajaran sains secara umum. Bagian kedua terdiri dari 15 pernyataan untuk menelusuri tingkat kejenuhan siswa dalam pembelajaran sains. Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif dapat disimpulkan bahwa tingkat kejenuhan siswa dalam pembelajaran sains berada pada kategori sedang (2.91). Kelelahan kognitif berkontribusi paling besar terhadap kejenuhan siswa dalam pembelajaran sains (3.09). Dua aspek lainnya ditemukan dengan skor yang hampir sama, yaitu kelihangan motivasi (2.83) dan kelelahan emosi (2.82). Selanjutnya berdasarkan analisis korelasi aspek kejenuhan secara internal dapat disimpulkan hubungan antar aspek. Hubungan yang signifikan hanya ditemukan antara kelelahan emosi dan kehilangan motivasi (r=0.376 dan ρ=0.001).