Kesehatan Rambut Anak Dan Remaja

Dewi, Listiana Masyita; Bramantio, Richard Guntur; Firdaus, Najmarani Devi

doi:10.23917/jpmmedika.v1i1.265

Cited by 4 publications

(5 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…The pediculosis incidence is more common in women, especially those who live in crowded places such as orphanages, penitentiaries, or boarding schools. 17 This may be due to longer hair and less frequent shampooing in women. 9 In addition, the patient in this study is also in the adolescent age group, where at that age, parents concern for their child's hygiene decreases because the child is considered independent.…”

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

The Pattern of Pediatric Parasitic Skin Diseases in a Secondary Hospital in East Java: A Retrospective Study

Prakoeswa

Pramuningtyas

Dimawan³

2023

BIKK

View full text Add to dashboard Cite

Background: Epidermal parasitic skin diseases (EPSDs) are a group of neglected infectious diseases caused by parasites that infect the upper layer of the skin. A parasitic infection of the skin is caused by small insects or worms that burrow into the skin to live there or lay their eggs. EPSDs are a public health issue and can occur in children of all ages. Purpose: This study aims to describe the pattern and incidences of parasitic skin infections in children. Methods: This is a cross-sectional study utilizing medical records from the Dermatology and Venereology Clinic of Dr. Harjono Ponorogo General Public Hospital from 2016 to 2020. Result: Our study showed that, of the 1426 children brought to our clinic, parasitic infection was the second most common skin disease found in children with a prevalence of 27.1%. Parasitic infection in children was dominated by males with a proportion of 69.7%, and occurred mostly in the ≥13-year-old age group. Among all ages, scabies is the most frequent parasitic infection found, followed by cutaneous larva migrant (CLM) and pediculosis. Conclusion: The prevalence of EPSDs is increasing with age and is more common in males. This high prevalence is probably due to increased intensity of contact with other people, decreased parental care, and low socio-economic status.

show abstract

Section: Discussionmentioning

confidence: 99%

The Pattern of Pediatric Parasitic Skin Diseases in a Secondary Hospital in East Java: A Retrospective Study

Prakoeswa

Pramuningtyas

Dimawan³

2023

BIKK

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh dan bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam segala hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya. Kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap inidvidu dapat memiliki kehidupan seks yang memuaskan dan aman serta memiliki kemampuan untuk bereproduksi dan (Pemerintah Republik Indonesia, 2014;Dewi, 2018;Ropitasari, Rahayu and Ramdhana, 2020). Sistem reproduksi perempuan termasuk sistem yang rumit dan kompleks di dalam tubuh.…”

Section: Kajian Pustakaunclassified

Edukasi, Komunikasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi Perempuan bagi Kelompok Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang

Saleh¹,

Bakoil²

2023

Creat J. Cumn Enga

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAK Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita di Indonesia semakin hari semakin komplek. Banyaknya kasus kematian ibu karena kanker serviks, kanker payudara, dan tingginya kasus HIV/AIDS di Kota Kupang menimbulkan kekhawatiran bagi kelompok dharma wanita persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian edukasi dan informasi kepada kelompok ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang tentang kesehatan reproduksi perempuan, organ reproduksi, masalah kesehatan reproduksi perempuan, pencegahan dan cara merawat organ reproduksi. Kegiatan diikuti oleh 15 orang ibu. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kepada kelompok ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang menunjukkan capaian keberhasilan dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi menyebabkan ibu-ibu lebih mudah dalam memberikan upaya preventif dan upaya kuratif lebih dini bila diperlukan. Kata Kunci: Kesehatan, Reproduksi, Perempuan ABSTRACT The women's reproductive health problems in Indonesia are increasingly complex. The number of maternal deaths cases due to cervical cancer, breast cancer, and the high number of HIV/AIDS in Kupang City has raised concerns to Dharma Wanita BPDASHL Benain Neolmina, Kupang City. The activites were informed about woman reproductive health, reproductive system, reproductive health problems, prevention and woman reproductive health care. The activity was attended by 15 participant. Through this activities increase their knowledge about reproductive health. It showed success with understanding of reproductive health. The addition of knowledge and understanding of reproductive health makes easier for women to prevent reproductive health problems and if needed, curative efforts can be obtained earlier. Keywords : Health, Reproductive, Woman

show abstract

“…Upaya pencegahan stunting sudah dilakukan secara maksimal yaitu dimulai dari masa kehamilan atau sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) satu diantaranya dengan meningkatkan pengetahuan ibu tentang sikap dan perilaku seorang ibu dalam mencegah stunting [6]. Kesadaran tentang pentingnya kesehatan, pemenuhan gizi serta pengetahuan pada masa remaja sebagai calon ibu dan juga ibu hamil perlu diperhatikan agar faktor resiko dari stunting dapat terselesaikan dengan baik [7].…”

Section: Pendahuluanunclassified

Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Stunting Sebagai Upaya Penurunan Stunting

Desi,

Handayani

2023

Jurnal Abdimas PHB

View full text Add to dashboard Cite

Stunting merupakan status gizi yang kurang dan kronik saat masa tumbuh kembang dari awal kehidupan yaitu 1000 hari awal pertama kehidupan atau HPK. Perhatian oleh ibu terkait panjang dan tinggi badan balita perlu dilaksanakan sejak dini sehingga akan segera diketahui jika terdapat ketidaknormalan pada pertumbuhannya. Dalam menyelesaikan masalah dimasyarakat khususnya dalam mengatasi masalah stunting yang masih tinggi tim pengabdian pada masyarakat memberikan pendidikan kesehatan gizi balita pada ibu balita serta besama-sama dengan kader dan desa membagikan makan berupa protein hewani dan nabati sebagai upaya pengurangan kejadian stunting. Kegiatan pengabdian pada masyarakat berupa peningkatan pengetahuan ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi balita di Desa Sisalam Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. Pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 1 bulan yaitu dari Bulan Mei sampai dengan Bulan Juni 2023. dalam 2 hari yaitu pada tanggal 21 dan 22 Juni 2023 dilaksanakan pemberian pendidikan kesehatan tentang gizi bagi ibu balita sekaligus pemberian makanan untuk balita berupa protein hewani dan nabati. Hasil pengabdian masyarakat yaitu ada peningkatan pengetahuan bagi ibu balita yang mengikuti kegiatan yaitu dari sebelumnya ada responden yang berpengetahuan kurang menjadi tidak ada yang berpengetahuan kurang, terdapat peningkatan reponden yang berpengetahuan baik dari 10% menjadi 40% dan pemberian makanan dapat didistribusikan dengan baik.

show abstract

Kesehatan Rambut Anak Dan Remaja

Cited by 4 publications

References 2 publications

The Pattern of Pediatric Parasitic Skin Diseases in a Secondary Hospital in East Java: A Retrospective Study

The Pattern of Pediatric Parasitic Skin Diseases in a Secondary Hospital in East Java: A Retrospective Study

Edukasi, Komunikasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi Perempuan bagi Kelompok Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang

Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Stunting Sebagai Upaya Penurunan Stunting

Contact Info

Product

Resources

About