Konsientisasi nilai sakramen tobat adalah upaya pendampingan terhadap umat beragama Katolik dengan tujuan meningkatkan kesadaran untuk bertobat dari dosa menuju cara hidup yang lebih baik. Permasalahan yang dihadapi warga Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) pria dewasa Kupang khususnya yang beragama Katolik adalah kekurangan pemahaman dan kekurangan kemampuan pembatinan terhadap nilai-nilai sakramen tobat walaupun mereka jalaninya secara rutin. Permasalahan seperti ini mengakibatkan kegiatan keagamaan tersebut menjadi tidak efektif bagi pembaruan hidup. Kegiatan pengabdian ini bertujuan membantu peningkatan pemahaman dan pembatinan nilai-nilai sakramen tobat bagi warga Lapas tersebut. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab dan sharing pengalaman dalam kelompok-kelompok kecil. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman dan pembatinan nilai sakramen tobat. Untuk dimensi pemahaman, pertambahan mencapai 50-100%. Tetapi menyangkut frekuensi penerimaan, petugas dan persyaratan masih kurang, namun di atas 50%. Sedangkan dimensi penghayatan antara 79,4-100%. Pemahaman seperti ini penting bagi warga Lapas supaya memastikan bahwa diri mereka sedang berproses menuju pembaruan hidup sehingga kelak ketika kembali ke tengah masyarakat dapat menjadi warga Gereja dan warga masyarakat yang baik.