Salah satu upaya yang ditanamkan kearifan lokal pada anak-anak adalah melalui pembelajaran sains di sekolah dasar. Diharapkan guru untuk menggunakan metode inovatif untuk meningkatkan kualitas pengajaran, dan etnosains adalah salah satu metode tersebut. Untuk membuat pelajaran sains lebih menarik, etnosains mengambil inspirasi dari tradisi dan kepercayaan regional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji apa saja kebutuhan belajar yang berkaitan dengan sains yang dimiliki siswa sekolah dasar. Pendekatan ini digunakan untuk membuat materi pendidikan yang menggunakan etnosains untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal. Satu guru kelas 5 dan satu guru kelas 6 SDN Sungai Miai 4 bertugas sebagai sampel untuk teknik pengambilan sampel non-probability sampling (sampel non-acak). Wawancara, dokumentasi, dan tinjauan pustaka digunakan untuk mengumpulkan data, yang kemudian diperiksa secara deskriptif secara kualitatif. Kesimpulan berikut dapat ditarik dari hasil percakapan dan analisis data: 1) Guru dapat mengidentifikasi budaya lokal dan memilih materi untuk dimasukkan ke dalam pelajaran ilmiah berdasarkan itu; 2) Buku, lingkungan lokal, audiovisual, dan internet adalah contoh sumber belajar yang dapat digunakan dalam pelajaran etnosains; dan 3) Guru dapat menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran etnosains.