2016
DOI: 10.21082/jbio.v6n1.2010.p10-17
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Keterpautan 23 Marka Mikrosatelit pada Kromosom 6 dan 7 dengan Karakter Ketahanan Populasi Jagung terhadap Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis)

Abstract: Linkage of 23 Microsatellite Marker on Chromosome 6 and 7 to Downy Mildew Resistance on Maize. Roberdi, Hajrial Aswidinnoor, Asep Setiawan, Sutrisno, Marcia B. Pabendon, and M. Azrai. Downy mildew caused by Peronosclerospora is one of most important maize disease in several countries, including Indonesia. Parental and progenies selection based on conventional breeding is time consuming and laborious. Development of molecular biology produces many DNA markers used for selection, one of them is microsatellite. T… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
5

Citation Types

0
3
0
7

Year Published

2016
2016
2020
2020

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(10 citation statements)
references
References 6 publications
0
3
0
7
Order By: Relevance
“…Di Indonesia, pembentukan peta genetik umumnya dilakukan untuk deteksi dan karakterisasi lokus yang mengendalikan karakter kuantitatif. Beberapa penelitian yang terkait dengan konstruksi peta genetik telah dilaporkan, antara lain pembentukan peta genetik bit gula (Setiawan 2001), jagung (Roberdi et al 2010), kedelai (Tasma et al 2011), dan padi (Lestari et al 2011). Pada pembentukan peta genetik bit gula, 226 lokus amplified fragment length polymorphism (AFLP) telah berhasil dipetakan pada sembilan kromosom (Setiawan 2001).…”
Section: Konstruksi Peta Genetikunclassified
See 4 more Smart Citations
“…Di Indonesia, pembentukan peta genetik umumnya dilakukan untuk deteksi dan karakterisasi lokus yang mengendalikan karakter kuantitatif. Beberapa penelitian yang terkait dengan konstruksi peta genetik telah dilaporkan, antara lain pembentukan peta genetik bit gula (Setiawan 2001), jagung (Roberdi et al 2010), kedelai (Tasma et al 2011), dan padi (Lestari et al 2011). Pada pembentukan peta genetik bit gula, 226 lokus amplified fragment length polymorphism (AFLP) telah berhasil dipetakan pada sembilan kromosom (Setiawan 2001).…”
Section: Konstruksi Peta Genetikunclassified
“…Panjang peta genetik bit gula yang dikonstruksi tersebut adalah 744 cM atau meliputi 70% genom bit gula dengan jarak rata-rata antarmarka 3,1 cM. Roberdi et al (2010) mendapatkan dua kelompok pautan marka SSR yang dikonstruksi dari 175 galur BC 1 F 1 hasil persilangan antara jagung kultivar MR-4 x AMATLCOHS-9-1-1-1-1-1-2-B. Kelompok pautan tersebut terdiri atas 12 marka SSR pada kromosom 6 dan 11 penanda SSR pada kromosom 7.…”
Section: Konstruksi Peta Genetikunclassified
See 3 more Smart Citations