Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Analisis Rasio Profitabilitas (Studi Pada Pt Erajaya Swasembada Periode 2018-2021)

Abstract

Kinerja Keuangan Ditinjau Dari Analisis Rasio Profitabilitas (Studi Pada PT Erajaya Swasembada Periode 2018-2021). Tujuan penelitian ini untuk dapat melihat kinerja keuangan perusahaan ditinjau dari analisis rasio profitabilitas pada PT Erajaya Swasembada periode 2018-2021.Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari data laporan keuangan PT Erajaya Swasembada (data sekunder) pada periode 2018-2021. Hasil penelitian ditemukan bahwa kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas diantaranya menggunakan Net Profit Margin (NPM),Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Gross Profit Margin (GPM)masih belum mencapai standar industri. Meskipun terlihat bahwa penjualan PT Erajaya Swasembada tergolong besar bahkan mengalami peningkatan secara signifikan namun belum tentu dapat dikategorikan perusahaan memiliki kinerja yang baik. Laba yang dihasilkan perusahaan juga harus dapat mengcover aset dan ekuitas perusahaan sehingga dapat dikatakan kinerja keuangan baik namun pada PT Erajaya Swasembada laba belum dapat mengembalikan aset dan modal melihat belum tercapainya standar industri rasio profitabilitas. Kondisi ini menunjukkan bahwa PT Erajaya Swasembada perlu melakukan evaluasi dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas pengelolaan laba, aset dan ekuitas guna meningkatkan profitabilitas PT Erajaya Swasembada.

Analisis Perbandingan Rasio Profitabilitas Sebelum Dan Selama Pandemi Covid - 19 Pada Perusahaan Umum Damri

“…Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan sendiri menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja peusahaan, dan perubahan posisi keuangan dari suatu perusahaan, hal ini yang akan digunakan dalam suatu pengamilan keputusan (Haryanti 2015). Selain itu laporan keuangan juga memiliki artian suatu keluaran yang dihasilkan dari proses akuntansi yang memiliki bentuk dalam neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan saham, dan hal ini merupakan keharusan karena akan digunakan sebagai bentuk pelaporan perusahaan kepada pihak yang memiliki kepentingan (Sukmawati et al 2022).…”

“…Laporan keuangan sendiri dalam pembentukaannya melibatkan tentang gambaran keadaan keuangan dalam suatu perusahaan dalam setiap periode dan nformasi tersebut memiliki manfaat bagi para penggunanya, yaitu orang-orang yang membutuhkan informasi mengenai perusahaan tersebut baik dari pihak perusahaan itu sendiri ataupun dari luar perusahaan. Penyusunan laporan keuangan sendiri dilakukan secara berkesinambungan atau sesuai dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut (Sukmawati et al 2022).…”

“…Selanjutnya ada laporan perubahan ekuitas, yaitu laporan yang disajikan dengan informasi perubahan modal didalamnya yang disebabkan oleh penurunan maupun penambahan modal. Laporan arus kas, yaitu laporan yang disajikan berisi aliran pemasukan dan pengeluaran kas dalam perusahaan dalam hal ini seperti, kas operasi, kas investasi serta kas yang digunakan untuk pendanaan (Sukmawati et al 2022).…”

“…Dalam penggunaannya rasio profitabilitas melibatkan beberapa komponen laporan keuangan seperti, laporan neraca dan laporan laba rugi. Komponen tersebut dipakai untuk diperbandingkan dan diukur dalam periode berjalannya suatu perusahaan, hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam proses perkembangannya apakah naik atau justru mengalami penurunan (Sukmawati et al 2022).…”

“…Rasio ini profitabilitas juga bisa memberikan suatu gambaran dari suatu perusahaan dapat dikatakan efektif atau tidaknya kegiatan opersional yang dijalankan manjemen dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu semakin baik suatu perusahaan maka rasio profitabilitasnya juga akan menunjukkan hasil yang baik pula (Sukmawati et al 2022) Secara garis besar rasio rofitabilitas ada 5 jenis yaitu, Return On Assets (ROA) adalah suatu perbandingan yang didapatkan dari hasil hitung antara laba bersih setelah pajak dengan total aset dari suatu perusahaan. ROA sendiri merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan secara keseluruhan dalam medapatkan laba dengan cara memanfaatkan aset yang ada pada suatu perusahan.…”