Pisang merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin, mineral, dan karbohidrat yang sangat besar. Tanaman pisang sering dibudidayakan karena memiliki banyak manfaat. Dalam membudidayakan tanaman pisang, perlu diperhatikan tingkat kematangan buah pisang tersebut. Hal ini berguna untuk menentukan mutu buah pisang tersebut saat dipanen. Tingkat kematangan pisang ini berhubungan dengan jangkauan pemasaran. Jika jangkauan pemasarannya jauh, sebaiknya pisang dipanen saat tingkat kematangan buah pisang masih cukup rendah. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan tingkat kematangan pisang. Tahapan pertama dalam pembuatan sistem adalah mengumpulkan data citra pisang sebanyak 45 citra, dengan komposisi 30 citra sebagai data latih dan 15 citra sebagai data uji. Selanjutnya, metode ekstraksi fitur tekstur digunakan untuk menentukan parameter yang berpengaruh terhadap tingkat kematangan buah pisang. Ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi fitur berdasarkan histogram. Pada ekstraksi fitur tekstur berdasarkan histogram ini dihasilkan beberapa parameter seperti rerata, skewness, descriptor energi, dan kehalusan pada citra. Tahapan selanjutnya adalah melakukan klasifikasi berdasarkan fitur yang telah diperoleh dengan menggunakan algoritme K Nearest Neighbor (KNN). Hasil yang diperoleh menunjukkan tingkat akurasi klasifikasi sebesar 88,89%.