Era industri 5.0 mendukung pertumbuhan teknologi secara signifikan dalam proses modernisasi zaman. Namun, peningkatan teknologi bukan hanya memberikan sisi positif saja melainkan juga sisi negatif. Salah satu hal negatif yang kerap dilakukan adalah kejahatan digital berupa cyberporn.Cyberporn menjadi hal yang cukup sering dijumpai pada semua media sosial, khusunya Twitter. Bahkan, Twitter menjadi sarang paling banyak penyebaran kasus tersebut. Oleh karena itu, dilakukan sebuah penelitian untuk mengkaji hal tersebut. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan teknik analisis deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Tahapan penelitian ini terdiri dari identifikasi masalah, literatur riview, rancangan penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan kesimpulan. Dalam penelitian ini, penulis menyajikan kuisioner guna mendapatkan fakta di lapangan. Fakta tersebut dikorelasikan dengan dukungan data yang lain supaya dapat mendapatkan hasil analisis yang maksimal. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa Twitter adalah salah satu media yang paling sering menyebarkan pornografi, dengan 85,22% dari responden menyatakan pernah menemukan konten pornografi pada media sosial Twitter, dan sebanyak 80% responden pernah mendapatkan link menuju konten pornografi baik dari teman maupun dari sosial media yang lain, dan sebanyak 80,9% responden menyatakan Twitter merupakan salah satu media termudah sebagai alat penyebaran konten pornografi.digital,