LATAR BELAKANG
Toksoplasmosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Di Indonesia, angka penemuan T.gondii positif pada manusia adalah sekitar 53%. Sumber penularan toksoplasmosis dari hewan ke manusia dapat melalui makanan, seperti konsumsi daging kurang matang atau sayuran mentah, atau berkebun tanpa menggunakan sarung tangan. Infeksi toksoplasmosis pada wanita usia subur terutama di saat kehamilan akan berbahaya karena dapat menyebabkan kelahiran prematur, abortus spontan, kematian janin, ataupun bayi lahir dengan toksoplasmosis kongenital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan toksoplasmosis.
METODE
Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik cross sectional, pada ibu usia 15-49 tahun di Puskesmas Grogol Petamburan pada bulan November-Desember 2021. Sampel yang diteliti sebanyak 132 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan mengenai toksoplasmosis yang berisi 20 pernyataan, dan kuesioner perilaku pencegahan toksoplasmosis yang berisikan 8 pernyataan. Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan uji statistik chi square, batas kemaknaan p<0,05.
HASIL
Dari sejumlah 132 responden berpartisipasi pada penelitian ini, sebanyak 46 responden (34,8%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik (skor ≥ 8), sementara 86 responden (65,2%) memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Sebanyak 91 responden (68,9%) memiliki perilaku pencegahan yang sangat baik, 26 responden (19,7%) memiliki perilaku pencegahan baik, sementara 15 responden (11,4%) memiliki perilaku pencegahan yang kurang. Hasil uji statistik chi square menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku pencegahan toksoplasmosis (p=0,867).
KESIMPULAN
Tidak terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai toksoplasmosis dengan perilaku pencegahan toksoplasmosis pada ibu usia 15-49 tahun.
Kata Kunci: pengetahuan, perilaku pencegahan, toksoplasmosis, usia subur