Latar belakang: Infeksi Virus Hepatitis C (HCV) menimbulkan masalah yang signifikan dalam kesehatan masyarakat. Tingkat infeksi HCV tetap tinggi, terutama di kalangan pengguna narkoba suntikan usia dewasa muda.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa faktor risiko terhadap terjadinya infeksi HCV.
Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional. Pengambilan data dilakukan di RSUD Tebet, dimana sampelnya adalah seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan anti-HCV di laboratorium dari Januari 2018-Desember 2020 dan berusia di atas 15 tahun. Peneliti menilai faktor seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, tempat tinggal, pengguna narkoba suntik (Penasun), dan status serologis HCV.
Hasil: Hasil menunjukkan berdasarkan jenis kelamin, 41,3% kasus positif ditemukan diantara pasien laki-laki dan 21,1% diantara pasien perempuan. Pada kelompok pasien usia 40-49 tahun, sebagian besar dinyatakan positif HCV (51,4%). Berdasarkan status pernikahan pasien, pendidikan, dan pekerjaan sebagian besar ditemukan negatif. Sebanyak lebih dari 50% pasien yang berasal dari luar DKI Jakarta ditemukan positif HCV.
Kesimpulan: Karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, menikah, pendidikan, pekerjaan dan tempat tinggal) dan riwayat penasun ditemukan sebagai faktor risiko potensial terhadap terjadinya infeksi HCV.