Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal agribisnis belimbing madu dan merumuskan strategi pengembangan agribisnis belimbing madu di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari Kota Banjar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Penelitian dilaksanakan pada Februari - Maret 2022. Hasil penelitian memberika gambaran bahwa Kekuatan internal agribisnis belimbing madu terdiri dari enam faktor dengan tiga faktor yang memiliki bobot dna rating tertinggi meliputi : 1) Pendapatan usahatani belimbing madu yang tinggi, 2) Adanya pelatihan dan pembinaan dari pemerintah dan 3). Ketersediaan sarana produksi yang mudah diakses oleh petani. Selanjutnya kelemahan agribisnis belimbing madu terdiri dari lima faktor dengan tiga faktor yang memiliki bobot dna rating tertinggi meliputi: 1) Kurang tersedia tenaga kerja dalam agribisnis belimbing madu, 2) SDM petani belimbing madu mayoritas masih rendah, dan 3) Kuantitas buah belimbing madu yang masih rendah. Faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman agribisnis belimbing madu meliputi 1) Perkembangan teknologi (internet/web) sebagai media promosi, 2) Potensi alam yang sangat sesuai untuk budidaya belimbing madu, 3) Permintaan belimbing madu yang semakin meningkat 4) Pasar yang masih terbuka, 5) Faktor perubahan iklim 6) Persaingan dengan buah lain dan 6) Semakin berkurangnya lahan pertanian. Hasil analisis QSPM mengasilkan empat strategi utama pengembangan agribisnis belimbing madu meliputi: 1) Penerapan SOP untuk pengoptimalan kapasitas produksi, 2) Melakukan intensifikasi pertanian utuk meningkatkan kualitas dan kuantitas buah belimbing madu, dan 3) Meningkatkan kompetensi SDM dan Penguatan Modal Meningkatkan kompetensi SDM dan Penguatan Modal.