Nelayan merupakan penduduk yang tinggal di pesisir pantai dan sumber kehidupan ekonominya bergantung secara langsung pada kegiatan mengolah sumber daya laut, komunitas nelayan atau kelompok dan orang yang mata pencarian hasil laut dan tinggal di desa, Pantai atau pesisir Aset nelayan bagi Indonesia juga salah satu factor yang penting serta menjadi ujung tombak dalam pengembangan di bidang kelautan dan perikanan Aktivitas nelayan yang berada di dalam laut, untuk menangkap ikan memilik resiko tinggi yang bahkan mengancam keselamatan jiwa. Proses pemberian bantuan sosial kepada nelayan di Kabupaten Belu masih dilakukan secara manual, menyebabkan penumpukan dokumen, keterlambatan, dan kesalahan dalam pengajuan bantuan. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) berbasis metode Simple Additive Weighting (SAW) yang dapat mengotomatisasi proses seleksi calon penerima bantuan. Metode SAW dipilih karena kemudahannya dalam implementasi, efisiensi perhitungan, serta transparansi dan fleksibilitas dalam menyesuaikan kriteria dan bobot. Hasil penelitian menunjukkan menunjukkan ranking 13 alternatif penerima bantuan sosial kepada nelayan berdasarkan dari 5 kriteria penilaian yang telah ditentukan oleh pengambil keputusan, sehingga dapat menghasilkan keputusan obyektif dengan mempertimbangkan setiap nilai alternatif pada setiap kriteria sehingga dapat menunjangkan penerima bantuan yang paling sesuai.