Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu sasaran dalam pemerataan pembangunan dan keadilan. Provinsi Papua merupakan provinsi dengan tingkat kemiskinan sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh desentralisasi fiskal (PAD, DAU, DAK, Dana Otonomi Khusus, dan belanja modal) terhadap kemiskinan dan peran pertumbuhan ekonomi dalam memediasi pengaruh tersebut. Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota di Provinsi Papua selama 5 tahun yaitu 2015-2019 untuk tingkat kemiskinan dan 2014-2018 untuk variabel lainnya. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan analisis regresi fixed effect dan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Secara parsial, DAU dan DAK berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi; Dana Otonomi Khusus berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi; PAD dan belanja modal berpengaruh negatif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi; DAU, DAK, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh negatif signifikan terhadap kemiskinan; Dana Otonomi Khusus dan belanja modal berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan; PAD berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan. Selain itu, hasil pengaruh tidak langsung menunjukkan bahwa DAU dan DAK berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi sebagai variabel mediasi, sedangkan Dana Otonomi Khusus berpengaruh negatif dan tidak signifikan, PAD berpengaruh positif dan tidak signifikan, belanja modal berpengaruh positif dan signifikan.
Kata kunci: desentralisasi fiskal, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi.