Kompetensi Profesional Guru dalam Teologi Paulus

Abstract

The role of a teacher is essential to the success of learners. The success of an education is determined by a teacher's professional and also his commitment to a profession that was pursued as a teacher. In an effort to improve the success of education, the teacher has a strategic position that is greatly influenced by the teacher's professional competence in teaching and the teacher's level of well-being. A teacher is shown to be a professional when following common requirements of teacher law, to do his work according to rules, ethics, qualities that meet standards and norms that also require professional education. The negative effects of a teacher's unprofessional indifference can be felt by learners as well as parents or communities. The important role of a teacher's professional form is needed to complete the teacher's principal task as a broadening educator, also appearing in the opening of the 1945 bill. One bible character who provided an example and example as a professional educator both teaching and educating was Paul. He notes one form of his theology found at colossians 3:16-17, a scripture that provides a basis for a teacher to work ona professional assignment. The very foundation upon which Jesus himself lay the rife within or.Abstrak: Peran dari seorang guru sangat penting bagi keberhasilan peserta didik. Keberhasilan dari suatu pendidikan ditentukan oleh sebuah keprofesionalitasan guru dan juga komitmennya atas profesi yang dijalani sebagai seorang guru. Dalam upaya untuk meningkatkan mutu keberhasilan pendidikan, guru memiliki posisi strategis yang sangat dipengaruhi oleh kompetensi profesional guru dalam mengajar serta tingkat kesejahteraan guru. Seorang guru dinyatakan sebagai seorang yang professional apabila mengikuti ketentuan umum dalam undang-undang guru, untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan kaidah, etika, kecakapan yang dapat memenuhi standar mutu serta norma yang juga memerlukan pendidikan profesi. dampak negative dari guru yang tidak professional guru dapat dirasakan oleh peserta didik dan juga orang tua atau pun masyarakat. Adanya peran penting dari suatu bentuk profesionalitas guru sangat diperlukan untuk melengkapi tugas utama guru sebagai pendidik yang mencerdaskan kehidupan bangsa, yang juga tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Salah satu tokoh Alkitab yang memberikan suatu teladan dan contoh sebagai pendidik yang mengajar maupun mendidik secara profesionalitas ialah Paulus. Ia menyatakan salah satu bentuk dari teologinya yang terdapat dalam Kolose 3:16-17, ayat yang menjadi dasar untuk seorang guru dapat mengerjakan tugasnya dengan sebuah keprofesionalitas. Dasar utama yang menjadi landasan dan pedoman adalah Yesus sendiri dengan segala kekayaan yang tinggal di dalam diri orang percaya. Maka penelitian ini memberikan ulasan serta penjelasan mengenai peran penting dari kompetensi profesionalitas guru dalam pandangan teologi Paulus.

Intervensi Pedagogik Guru terhadap Penyimpangan Afektif Peserta Didik Misinterpretasi Budaya Lokal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA

“…Data di atas dari salah satu pendidik menunjukkan salah satu indikator kompetensi pedagogic pendidik, yakni menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. Penelitian yang dilakukan oleh (Anthony et al, 2022) yang berjudul "Kompetensi Profesional Guru dalam Teologi Paulus" menyatakan bahwa untuk meningkatkan mutu keberhasilan Pendidikan, guru harus memiliki kompetensi professional, salah satunya kompetensi pedagogik.…”

Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen pada Anak Remaja dalam Konteks Misiologi

“…Sedangkan saat ini istilah strategi juga sudah banyak digunakan diberbagai bidang termasuk dalam dunia Pendidikan, sehingga muncul adanya istilah yaitu strategi pembelajaran. Pendidikan pada saat ini telah menjadi salah satu sebuah kebutuhan bagi manusia secara universal dan telah menjadi sebuah kebutuhan yang mendasar (J. C. W. Anthony et al, 2022). Pentingnya sebuah pendidikan inilah menjadi salah satu alasan dibutuhkan strategi dalam sebuah pembelajaran sebagai usaha untuk membekali insan baik secara akademik maupun non akademik.…”

Penanaman Nilai-Nilai Kristen Berdasarkan Ulangan 6:7 bagi Pertumbuhan Manusia Rohani Anak

“…Menggali banyak sumber dengan menggunakan metode studi pustaka yaitu melihat jurnal dan buku-buku yang terkait dengan pembahasan dalam jurnal ini. 9 Selain itu untuk memperlengkapi jurnal karya ilmiah ini semakin menarik untuk memberikan manfaat, menggunakan pendekatan studi pustaka yang memiliki kajian teologi makna tentang Ulangan 6:7 maupun pada Ulangan 6:4-9. 10 Tinjauan Teologi makna mengenai penanaman nilai-nilai Kristen pada anak dipusatkan pada penggalian teologis eksegesa kitab (Ulangan 6:7).…”

“…45 Pertumbuhan rohani anak jika dilihat dari usia 5-7 tahun dimana masa itu juga adalah masa golden age dengan rentang usia 0-6 tahun. 46 Pada usia 5-7 tahun inilah anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat baik dari segi fisik atau pun mental. Jika keluarga atau orang tua yang mendidik anak-anak ini memperhatikan kerohanian mereka, maka anak juga akan memiliki dasar hidup benar yaitu takut akan Tuhan dalam menjalani hidup mereka berteman dengan banyak orang baik di sekolah, masyarakat, gereja maupun keluarga.…”